Banyak orang bertanya-tanya, “Kalau Allah penuh kasih, mengapa masih ada hukuman atas dosa?” atau “Apakah ada dosa yang tidak kena hukuman?”
Pertanyaan ini bukan sekadar teologis, tapi menyentuh dasar iman kita tentang siapa Allah, apa arti salib, dan bagaimana kasih karunia bekerja. Di sisi lain, Alkitab juga berbicara tentang “dosa yang tidak membawa maut” dan “dosa yang tidak diampuni.” Dua istilah yang sering membuat banyak orang bingung — bahkan takut.
Mari kita bahas dengan terang Firman Tuhan, supaya kita mengerti kebenaran ini dengan jelas, dan hidup dalam damai yang datang dari kasih karunia Kristus.
1. Tidak Ada Dosa yang Lolos dari Hukuman
“Sebab upah dosa ialah maut...” — Roma 6:23a
Setiap dosa pasti membawa konsekuensi — tetapi kasih karunia Allah menyediakan jalan keluar. Hukuman dosa tidak dihapus begitu saja, melainkan telah ditanggung oleh Kristus di kayu salib.
“Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.” — Roma 8:1
Artinya, dosa tidak dihukum dua kali. Kristus sudah menanggungnya. Namun, bagi mereka yang menolak Kristus, hukuman itu tetap harus dihadapi sendiri (Yohanes 3:18).
Singkatnya:
-
Tidak ada dosa yang bebas dari hukuman.
-
Namun, bagi orang percaya, hukuman itu telah dibayar lunas oleh Yesus (Yesaya 53:5–6).
|
|
|
||||||
|
|
|
||||||
|
|
|
||||||
|
|
|
||||||
|
Dosa terhadap Roh Kudus |
Tidak diampuni |
|
2. Apa Itu “Dosa yang Tidak Membawa Maut”?
Ayat ini sering menimbulkan banyak pertanyaan:
“Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, tetapi dosa itu tidak menuju kepada maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah...”— 1 Yohanes 5:16–17
Konteks surat ini ditulis kepada jemaat — kepada orang-orang percaya. Jadi ketika Yohanes berkata “saudaranya berbuat dosa,” yang dimaksud adalah orang percaya yang jatuh dalam dosa karena kelemahan manusia.
“Dosa yang tidak membawa maut” berarti dosa yang masih bisa diampuni — selama orang itu hidup dalam iman dan bertobat.
“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni...” — 1 Yohanes 1:9
Namun “dosa yang membawa maut” adalah dosa yang dilakukan dengan penolakan sadar terhadap Kristus — menolak kebenaran dan karya Roh Kudus. Itulah dosa yang tidak diampuni, sebab menolak sumber pengampunan itu sendiri.
“Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun untuk selama-lamanya...” — Markus 3:29
Kesimpulan singkat:
-
Dosa yang tidak membawa maut = dosa orang percaya yang masih bisa diampuni karena pertobatan.
-
Dosa yang membawa maut = penolakan sadar terhadap Kristus dan karya Roh Kudus.
3. Dosa yang Tidak Terampuni: Menghujat Roh Kudus
“Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni...”— Matius 12:31–32
Itulah menghujat Roh Kudus — menolak dan memutarbalikkan kebenaran dengan keras kepala, menolak terang dan menyebutnya gelap.
- Tanpa Roh Kudus → tidak ada pertobatan.
- Tanpa Pertobatan → tidak ada pengampunan.
Bukan karena Allah tidak mau mengampuni, tapi karena manusia itu menolak sumber pengampunan itu sendiri.
4. Mendukakan vs Menghujat Roh Kudus
“Janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah...” — Efesus 4:30
“Mendukakan” Roh Kudus berarti menyakiti hati-Nya dengan dosa, kepahitan, atau pemberontakan. Tapi selama kita mau bertobat, masih ada pengampunan.
Berbeda dengan “menghujat” Roh Kudus — yaitu menolak dan menentang karya-Nya dengan keras kepala sampai mati tanpa pertobatan.
|
Jenis Sikap |
Penjelasan |
Status |
|
Mendukakan Roh Kudus |
Menyakiti
hati-Nya karena dosa, tetapi masih mau bertobat |
Masih bisa diampuni |
|
Menghujat Roh Kudus |
Menolak dan
menentang karya keselamatan dengan keras kepala |
Tidak diampuni |
5. Pesan Rohani: Jangan Takut, Tapi Jangan Bermain-main
“Hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu.” — Ibrani 3:15
Penutup: Kasih Karunia yang Menyelamatkan
“Di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah.” — Roma 5:20

No comments:
Post a Comment