Meminjamkan dan memberi hutang sering terdengar mirip, tapi secara makna dan sikap hati menurut Alkitab ada perbedaan:
1. Meminjamkan (Lending)
- Motivasi: Kasih dan kemurahan hati.
- Sikap hati: Tidak mengharapkan balasan; jika orang itu tidak mampu membayar, tetap rela melepaskannya.
- Fokus: Menolong sesama dengan tulus.
- Ayat pendukung:Lukas 6:34-35
"...pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar."
2. Memberi Hutang (Granting Debt)
- Motivasi: Umumnya bisnis atau perjanjian keuangan.
- Sikap hati: Ada tuntutan balasan; hutang harus dibayar kembali sesuai kesepakatan.
- Fokus: Keadilan dan tanggung jawab keuangan.
- Ayat pendukung:Keluaran 22:25
"Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umat-Ku, orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai seorang penagih hutang terhadap dia: janganlah kamu bebankan bunga uang kepadanya."
Kesimpulannya:
- Meminjamkan: Fokus pada kemurahan; siap melepaskan kalau perlu.
- Memberi hutang: Fokus pada keadilan; harus ada pembayaran kembali.
Kapan Kita Sebaiknya Meminjamkan Menurut Prinsip Alkitab:
-
Ketika ada kebutuhan nyataJika seseorang benar-benar dalam kekurangan — bukan karena keborosan atau malas — kita dipanggil untuk membantu.
Ulangan 15:7-8 — “...engkau harus membuka tanganmu lebar-lebar dan meminjamkan kepadanya cukup untuk keperluannya dalam kekurangannya.”
-
Dengan sikap kasih dan rela hatiMemberi pinjaman bukan karena keterpaksaan atau ingin dihormati, tetapi karena belas kasihan.
2 Korintus 9:7 — “Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan…”
-
Siap jika perlu untuk melepaskanKalau orang itu tidak sanggup membayar, kita siap melepaskan tanpa dendam.
Lukas 6:35 — "Pinjamkan tanpa mengharapkan balasan."
Kapan Sebaiknya Tidak Memberi Hutang:
-
Kalau itu akan memperbudak atau merusak sesamaKalau memberi hutang malah membuat orang itu semakin terikat pada dosa (contoh: gaya hidup boros, judi, ketidakjujuran), kita sebaiknya tidak memberikannya.
Amsal 22:7 — “...yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi.”
-
Kalau itu mendorong ketergantungan, bukan pertobatanMenolong harus membangun, bukan merusak. Kalau memberi hutang hanya membuat orang malas bertanggung jawab, lebih baik tidak.
Galatia 6:5 — “Sebab tiap-tiap orang akan memikul tanggungannya sendiri.”
-
Kalau kita sendiri tidak mampu dan itu merugikan tanggung jawab kitaMemberi hutang tidak boleh sampai mengorbankan kebutuhan keluarga atau tanggung jawab yang Tuhan berikan kepada kita.
1 Timotius 5:8 — “Tetapi jika ada seorang yang tidak memelihara sanak saudaranya... ia lebih buruk dari orang yang tidak beriman.”
Contoh Situasi Praktis