Alkitab
mengungkapkan alasannya: kita memang tidak
diciptakan untuk dunia ini saja. Kita diciptakan untuk surga — tempat di mana hadirat Allah
memenuhi segalanya, di mana tidak ada lagi air mata, penderitaan, atau
kematian.
Surga
bukan sekadar tempat yang jauh entah di mana. Surga adalah rumah sejati kita, tujuan akhir dari
perjalanan iman, dan jawaban dari setiap keluhan terdalam jiwa manusia. Ini
bukan mimpi kosong, melainkan janji Allah
yang kekal, nyata, dan pasti.
Renungan
ini akan menuntun kita menengok ke depan — melihat gambaran tentang surga dari
Kitab Wahyu, bukan untuk membuat kita lari dari kenyataan hidup sekarang, tapi
supaya kita menjalani hidup hari ini
dengan pengharapan yang tak tergoyahkan.
Karena siapa pun yang mengarahkan hatinya ke surga, akan berjalan di bumi ini dengan arah yang benar.
1. Surga adalah Tempat Hadirat Allah Penuh
Wahyu 21:23
“Kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba adalah lampunya.”
- Surga adalah tempat di mana Allah tinggal langsung bersama umat-Nya.
-
Tidak ada lagi tabir atau jarak — kita bisa melihat Dia muka dengan muka, dan tinggal dalam hadirat-Nya tanpa rasa takut.
2. Surga adalah Tempat Tanpa Air Mata, Penderitaan, atau Kematian
Wahyu 21:4
“Ia akan menghapus segala air mata... tidak akan ada lagi maut...”
- Semua hal menyakitkan dalam hidup sekarang — luka batin, kehilangan, kesedihan, sakit penyakit — tidak ada lagi di sana.
-
Artinya: trauma tidak akan terbawa ke kekekalan. Di surga, semua itu disembuhkan dan dilupakan dalam terang kasih Allah.
3. Surga adalah Dunia Baru yang Sempurna
Wahyu 21:5
“Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!”
Ini bukan sekadar tempat spiritual, tetapi bumi dan langit baru — ciptaan baru yang sempurna.
-
Tidak ada polusi, dosa, kejahatan, atau kerusakan. Semua hal yang indah, murni, dan kudus akan tinggal di situ.
4. Surga adalah Kota Kudus: Yerusalem Baru
Wahyu 21:11
“Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah...”
-
Surga bukan taman, tapi kota — artinya, tempat di mana umat Allah hidup bersama dalam komunitas kekal.
-
Tidak ada lagi perpecahan, iri hati, atau ketidakadilan. Semuanya hidup dalam damai, kasih, dan keharmonisan sempurna.
5. Surga Penuh Keindahan, Terang, dan Kekayaan yang Ditebus
Wahyu 21:26
“Kekayaan dan hormat bangsa-bangsa akan dibawa kepadanya.”
Semua yang indah dari tiap budaya, karya seni, bahasa, dan warisan dunia yang sudah ditebus oleh Kristus, akan dibawa ke sana.
-
Surga tidak akan membosankan. Itu akan jadi tempat perayaan, kreativitas, dan kekaguman abadi terhadap kemuliaan Allah.
6. Surga adalah Tempat Hubungan Tanpa Dosa
-
Tidak ada lagi pengkhianatan, luka hati, atau egoisme.
-
Di surga, relasi antar umat Allah murni — penuh kasih, pengertian, dan kedekatan. Tak perlu curiga atau takut ditolak.
Kesimpulan:
Surga adalah Rumah Sejati
Bukan hanya tempat kita "pergi" nanti, tapi destinasi dari setiap kerinduan terdalam hati manusia — akan damai, pengampunan, keselamatan, dan keutuhan.
“Kita diciptakan untuk surga. Dan kita tidak akan tenang sebelum sampai di sana.”
— Parafrasa dari Agustinus
No comments:
Post a Comment