Perbandingan antara nilai dan harga dalam kehidupan manusia adalah pembahasan yang mendalam—menyentuh aspek etika, spiritualitas, relasi, hingga tujuan hidup. Dalam terang Alkitab, kita belajar bahwa Allah memandang manusia bukan dari apa yang dimilikinya (harga), tetapi dari siapa dirinya di dalam Tuhan (nilai).
1. Definisi: Harga dan Nilai
-
Harga adalah angka atau jumlah uang yang dibayarkan untuk sesuatu. Ia bersifat lahiriah, terukur, dan sementara.
-
Nilai adalah makna, prinsip, atau kualitas yang melekat pada sesuatu atau seseorang, dan seringkali tidak bisa diukur dengan uang. Nilai bersifat batiniah, kekal, dan tak ternilai.
Contoh: Sebuah cincin bisa dihargai Rp 500.000. Tapi jika itu adalah warisan dari seorang ibu, nilainya tak ternilai bagi anaknya.
2. Dalam Diri Manusia
-
Dunia sering menilai seseorang dari “harga” lahiriahnya: gaji, penampilan, jabatan.
-
Namun harga diri sejati tidak terletak pada apa yang kita miliki, melainkan pada karakter, integritas, kasih, dan kebenaran yang kita hidupi.
Alkitab berkata:
“Manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.” — 1 Samuel 16:7b
3. Dalam Relasi dan Pelayanan
-
Kita bisa membayar seseorang untuk bekerja (harga), tetapi tidak bisa membeli kesetiaan, kasih, atau kepercayaan (nilai).
-
Dalam pelayanan atau relasi kasih, kita dipanggil untuk memberi bukan agar dinilai tinggi, tetapi karena kasih itu sendiri adalah nilai yang luhur.
“Sebab kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik...” — Efesus 2:10
4. Perspektif Rohani: Nilai Manusia di Mata Allah
a. Manusia Bukan Barang Dagangan
Alkitab berkata:
“Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi ia kehilangan nyawanya?” — Markus 8:36
Jiwa manusia lebih berharga daripada seluruh dunia. Nilai manusia tidak bisa dikompensasikan dengan kekayaan sebesar apa pun.
b. Nilai Manusia Ditentukan oleh Penciptanya
Alkitab berkata:
“Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita...” — Kejadian 1:26
Manusia bernilai karena diciptakan menurut gambar dan rupa Allah—bukan karena pencapaian atau harta dunia.
c. Kristus Membayar Harga Tertinggi
Alkitab berkata:
“Kamu telah ditebus... bukan dengan barang yang fana... melainkan dengan darah Kristus.” — 1 Petrus 1:18-19
Allah menebus kita bukan dengan emas atau perak, melainkan dengan darah Anak-Nya sendiri. Itu menunjukkan betapa tinggi nilai kita di mata-Nya.
5. Aplikasi Praktis
-
Jangan ukur orang dari seberapa banyak hartanya, tapi dari bagaimana ia memperlakukan sesama.
-
Bangun kehidupan yang penuh nilai—hidup dalam kasih, iman, pengampunan, dan kebenaran.
-
Ajarkan kepada anak-anak bahwa karakter dan kasih jauh lebih penting daripada popularitas dan kekayaan.
Kesimpulan
Harga menunjukkan apa yang bisa dibeli. Tapi nilai menunjukkan apa yang pantas dihargai.
No comments:
Post a Comment