Sejak awal sejarah manusia, Alkitab mencatat keberadaan makhluk surgawi yang misterius namun penuh wibawa, yaitu kerub. Mereka bukan sekadar gambaran artistik dalam dekorasi Bait Suci atau tokoh dalam visi para nabi, melainkan bagian dari rencana Allah yang besar untuk menyatakan kekudusan, kemuliaan, dan kekuasaan-Nya.
Kerub muncul pertama kali di Taman Eden, memegang pedang berapi untuk menjaga jalan menuju pohon kehidupan. Mereka hadir di sekitar takhta Allah, mengapit dan menopang kemuliaan-Nya, serta menjadi simbol yang menghiasi Tabut Perjanjian dan Ruang Mahakudus. Dalam penglihatan Yehezkiel, kerub digambarkan dengan rupa yang luar biasa, menegaskan betapa dahsyat dan suci kehadiran Allah.
Tugas mereka bukan hanya menjaga tempat kudus secara fisik atau simbolis, tetapi juga menyatakan bahwa Allah yang mereka layani adalah Raja yang adil, kudus, dan berkuasa penuh. Kehadiran kerub dalam Alkitab mengingatkan kita bahwa akses kepada Allah adalah sebuah anugerah yang besar, namun juga penuh kekudusan yang tidak bisa dipermainkan.
Dalam kajian ini, kita akan menelusuri peran dan fungsi kerub seperti yang dinyatakan dalam firman Tuhan, dari Eden hingga Bait Suci, dari takhta Allah hingga saat penghakiman. Melalui pemahaman ini, kita akan semakin mengerti betapa mulia dan suci Allah yang kita sembah, serta panggilan untuk menghormati Dia dengan hati yang takut akan Tuhan.
1. Menjaga Kekudusan Allah
- Tugas: Kerub bertugas menjaga kekudusan Allah dan melindungi akses ke hal-hal yang kudus.
- Ayat Pendukung:
- Kejadian 3:24: “Ia menghalau manusia itu, dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.”
2. Menopang atau Mengapit Takhta Allah
- Tugas: Kerub digambarkan mengapit takhta Allah, melambangkan kehadiran, kemuliaan, dan kekuasaan-Nya.
- Ayat Pendukung:
- Mazmur 80:2: “Hai Gembala Israel, pasanglah telinga, Engkau yang duduk di atas kerub-kerub, tampillah bersinar.”
- Mazmur 99:1: “TUHAN itu Raja, bangsa-bangsa gemetar; Ia duduk di atas kerub-kerub, bumi goyah.”
- Yehezkiel 10:1-22: Kerub menopang takhta Allah dalam visi Yehezkiel, menggambarkan kemuliaan Allah.
3. Simbol Kehadiran Allah dalam Bait Suci
- Tugas: Kerub digunakan sebagai simbol dalam Tabut Perjanjian dan dekorasi Bait Suci untuk melambangkan kehadiran Allah.
- Ayat Pendukung:
- Keluaran 25:18-22: Kerub diletakkan di atas tutup pendamaian Tabut Perjanjian, sayapnya terbentang menutupi tempat kudus.
- 1 Raja-raja 6:23-28: Dua kerub besar dibuat di Ruang Mahakudus dalam Bait Allah yang dibangun oleh Salomo.
4. Menyatakan Kemuliaan Allah
- Tugas: Kerub hadir dalam penglihatan para nabi untuk menyatakan kemuliaan Allah.
- Ayat Pendukung:
- Yehezkiel 1:4-28: Kerub digambarkan dalam visi Yehezkiel dengan rupa yang luar biasa, melambangkan kemuliaan dan kehadiran Allah.
- Yehezkiel 10:4: “Maka kemuliaan TUHAN naik dari atas kerub, lalu menuju ambang pintu Bait Suci.”
5. Penjaga dan Pelindung Hal Kudus
- Tugas: Kerub tidak hanya menjaga pohon kehidupan, tetapi juga secara simbolis melindungi kekudusan Allah di tempat kudus.
- Ayat Pendukung:
- Keluaran 26:1: Gorden Tabernakel dihiasi dengan gambar kerub, melambangkan penjagaan atas kekudusan tempat tersebut.
- 1 Raja-raja 6:29: Dinding-dinding Bait Allah diukir dengan gambar kerub sebagai simbol penjagaan dan kehadiran Allah.
6. Mendampingi Allah dalam Penghakiman
- Tugas: Kerub sering muncul dalam konteks penghakiman Allah, memperlihatkan keadilan-Nya.
- Ayat Pendukung:
- Yehezkiel 10:1-22: Kerub dalam visi Yehezkiel bergerak bersama takhta Allah saat penghakiman atas Yerusalem.
KESIMPULAN
Kerub memiliki peran khusus dalam Alkitab sebagai makhluk surgawi yang menjaga kekudusan, menopang takhta Allah, dan menjadi simbol kehadiran-Nya di dunia. Melalui tugas mereka, kerub menegaskan bahwa Allah adalah kudus, mulia, dan adil.
.jpg)
No comments:
Post a Comment