1. Penekanan Berlebihan pada Pengetahuan Alkitab
- Kelemahan: Gerakan Evangelis cenderung menekankan pengetahuan teologis dan doktrin yang kuat.
- Risiko: Jemaat dapat menjadi intelektual secara rohani tetapi kurang dalam pengalaman pribadi dengan Tuhan.
- Contoh: Seseorang mungkin mengetahui banyak hal tentang Alkitab, tetapi tidak mengalami perubahan karakter atau hubungan yang mendalam dengan Tuhan.
2. Kurangnya Fokus pada Karunia Roh Kudus
- Kelemahan: Evangelis sering kali kurang menekankan karunia-karunia Roh Kudus seperti nubuat, penyembuhan, atau bahasa roh.
- Risiko: Ini dapat membuat gereja kurang peka terhadap pekerjaan Roh Kudus dalam kehidupan sehari-hari.
- Contoh: Jemaat mungkin merasa bahwa manifestasi Roh Kudus bukan bagian yang penting dalam kehidupan Kristen saat ini.
3. Pendekatan Kaku dalam Ibadah
- Kelemahan: Ibadah Evangelis sering kali terstruktur dan terfokus pada khotbah dan pengajaran.
- Risiko: Ibadah dapat terasa formal atau kurang dinamis, sehingga beberapa jemaat merasa kurang terlibat secara emosional.
- Contoh: Jemaat mungkin merasa bahwa ibadah lebih seperti kuliah teologi daripada pengalaman perjumpaan dengan Tuhan.
4. Kurangnya Keterlibatan dalam Isu Sosial
- Kelemahan: Fokus Evangelis pada penginjilan pribadi kadang-kadang mengabaikan isu-isu sosial dan keadilan.
- Risiko: Gereja dapat dianggap tidak relevan dalam menghadapi tantangan sosial seperti kemiskinan, keadilan, atau hak asasi manusia.
- Contoh: Gereja yang fokus pada penginjilan tetapi tidak terlibat dalam membantu komunitas miskin di sekitarnya.
5. Pendekatan Penginjilan yang Cenderung Konfrontatif
- Kelemahan: Pendekatan penginjilan Evangelis terkadang terlalu dogmatis dan konfrontatif.
- Risiko: Hal ini dapat menyebabkan orang menolak Injil karena merasa diserang atau dihakimi.
- Contoh: Mengatakan kepada orang lain bahwa mereka harus bertobat tanpa membangun hubungan atau menunjukkan kasih terlebih dahulu.
6. Kecenderungan Legalistik
- Kelemahan: Evangelis dapat terjebak dalam legalisme, yaitu mematuhi aturan agama dengan ketat tanpa memperhatikan kasih karunia.
- Risiko: Jemaat mungkin merasa tertekan untuk hidup sempurna dan kehilangan sukacita dalam iman.
- Contoh: Jemaat merasa bahwa keselamatan mereka tergantung pada perbuatan baik daripada anugerah Tuhan.
7. Individualisme dalam Iman
- Kelemahan: Evangelis sering menekankan hubungan pribadi dengan Tuhan.
- Risiko: Ini dapat menyebabkan kurangnya komunitas dan keterlibatan dalam tubuh Kristus.
- Contoh: Jemaat mungkin fokus pada hubungan pribadi dengan Tuhan tetapi tidak terlibat dalam pelayanan gereja.
8. Kurangnya Ruang untuk Pengalaman Emosional
- Kelemahan: Fokus pada pengajaran dan doktrin dapat membuat beberapa jemaat merasa bahwa pengalaman emosional tidak penting.
- Risiko: Jemaat mungkin merasa jauh secara emosional dari Tuhan.
- Contoh: Ibadah yang penuh dengan pengajaran tetapi kurang memberikan ruang untuk pujian yang menyentuh hati atau doa yang mendalam.
9. Kecenderungan Mengabaikan Kebudayaan Lokal
- Kelemahan: Penginjilan yang terlalu fokus pada doktrin global dapat mengabaikan konteks budaya lokal.
- Risiko: Injil dapat terasa asing atau tidak relevan bagi masyarakat lokal.
- Contoh: Pendeta dari luar daerah yang tidak memahami budaya setempat sehingga pesan Injil sulit diterima.
10. Kurangnya Pemuridan yang Holistik
- Kelemahan: Evangelis sering kali fokus pada pertobatan tetapi kurang dalam pemuridan holistik yang mencakup seluruh aspek kehidupan.
- Risiko: Jemaat dapat menjadi Kristen nominal tanpa pertumbuhan rohani yang nyata.
- Contoh: Seseorang yang menerima Yesus sebagai Juruselamat tetapi tidak mengalami perubahan dalam karakter atau kehidupan sehari-hari.
KESIMPULAN :
Gerakan Evangelis memiliki kontribusi besar dalam penyebaran Injil dan pemuridan. Namun, kelemahan-kelemahan ini menunjukkan perlunya keseimbangan antara doktrin, pengalaman, dan kasih dalam pelayanan gereja. Dengan memperbaiki kelemahan-kelemahan ini, gereja Evangelis dapat menjadi lebih efektif dalam membawa Injil dan membangun tubuh Kristus.
No comments:
Post a Comment