Kekudusan dalam kasih karunia adalah topik yang tidak hanya penting, tetapi mendasar bagi kehidupan setiap orang percaya. Kekudusan bukanlah sekadar perintah untuk ditaati, melainkan sebuah panggilan yang lahir dari hati Allah bagi umat-Nya. Namun, kita perlu mengerti bahwa kekudusan sejati bukanlah hasil dari usaha manusia semata, melainkan buah dari kasih karunia Allah yang bekerja di dalam kita.
Kasih karunia adalah anugerah yang mengangkat kita dari keterpurukan dosa, memberi kita identitas baru sebagai anak-anak Allah, dan memampukan kita untuk hidup berkenan kepada-Nya. Tanpa kasih karunia, kekudusan akan terasa sebagai beban yang mustahil dijalani. Tetapi dengan kasih karunia, kekudusan menjadi perjalanan yang penuh sukacita, karena kita tidak lagi berjalan sendiri, melainkan bersama Roh Kudus yang menuntun setiap langkah kita.
Seperti yang tertulis dalam Titus 2:11-12, kasih karunia Allah telah menyelamatkan kita dan sekaligus mendidik kita untuk meninggalkan kefasikan serta hidup bijaksana, adil, dan beribadah di dunia ini. Artinya, kasih karunia bukan hanya tiket menuju surga, tetapi juga kuasa yang mengubah hidup kita di bumi. Kekudusan bukanlah syarat untuk mendapatkan kasih karunia, melainkan hasil nyata dari kasih karunia yang telah kita terima.
1. Kekudusan adalah Panggilan Allah
Allah memanggil setiap orang percaya untuk hidup kudus:
"Kuduslah kamu, sebab Aku kudus" (1 Petrus 1:16).
Kekudusan berarti hidup terpisah dari dosa dan dipersembahkan sepenuhnya kepada Allah.
Itu bukan hanya soal moral, tetapi hubungan yang mendalam dengan Allah, yang mencerminkan karakter-Nya.
Namun, manusia tidak dapat mencapai kekudusan dengan kekuatannya sendiri karena semua orang telah berdosa (Roma 3:23).
2. Kasih Karunia Membuat Kekudusan Mungkin
Kekudusan tidak dimulai dari usaha manusia, melainkan dari kasih karunia Allah yang diberikan melalui Yesus Kristus.
"Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata." (Titus 2:11).
Kasih karunia memampukan kita untuk hidup dalam kekudusan dengan:
- Mengampuni dosa-dosa kita. Melalui salib Kristus, kita dibenarkan dan diampuni.
- Mengaruniakan Roh Kudus. Roh Kudus bekerja dalam kita untuk mengubahkan hati dan pikiran agar semakin menyerupai Kristus.
- Memberi kekuatan untuk taat. Kasih karunia memampukan kita untuk mengatakan "tidak" kepada dosa dan "ya" kepada kebenaran (Titus 2:12).
3. Kekudusan sebagai Respons terhadap Kasih Karunia
Kekudusan bukanlah syarat untuk menerima kasih karunia, tetapi respons terhadap kasih karunia yang telah kita terima:
"Hendaklah kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah." (Roma 12:1).
Hidup kudus adalah bentuk syukur kita atas kasih karunia Allah.
Kekudusan diwujudkan dalam:
- Kasih: Mengasihi Allah dan sesama dengan tulus.
- Ketaatan: Hidup sesuai dengan firman Allah.
- Pertumbuhan: Bertumbuh dalam iman, karakter, dan pelayanan.
4. Tantangan Kekudusan di Zaman Kasih Karunia
Di zaman kasih karunia, ada bahaya menyalahgunakan kasih karunia sebagai alasan untuk hidup sembarangan. Paulus menegaskan:
"Bolehkah kita berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak!" (Roma 6:15).
Kasih karunia tidak membebaskan kita dari panggilan untuk hidup kudus, tetapi justru memberi kuasa untuk melakukannya.
5. Kekudusan yang Berpusat pada Kristus
Kekudusan bukanlah pencapaian manusia, melainkan karya Allah melalui Yesus Kristus.
"Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita, yaitu kebenaran, pengudusan, dan penebusan." (1 Korintus 1:30).
Dengan tetap fokus pada Kristus, kita dimampukan untuk hidup kudus.
APLIKASI PRAKTIS :
- Mengandalkan Roh Kudus: Mintalah pimpinan Roh Kudus setiap hari untuk menolong hidup dalam kekudusan.
- Meninggalkan Dosa: Tinggalkan kebiasaan dosa dan fokus pada hubungan yang lebih dalam dengan Allah.
- Berkomitmen pada Firman: Firman Allah adalah panduan untuk hidup kudus.
- Mengasihi dengan Tulus: Kekudusan diwujudkan dalam hidup yang penuh kasih kepada sesama.
KESIMPULAN :
Kekudusan dalam kasih karunia adalah panggilan dan anugerah. Melalui kasih karunia Allah, kita dimampukan untuk hidup kudus, bukan dengan usaha kita sendiri, tetapi melalui karya Roh Kudus di dalam kita. Kekudusan adalah respons syukur kita atas kasih karunia Allah yang melimpah. "Sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan" (Ibrani 12:14).
No comments:
Post a Comment