Friday, September 28, 2012

Real Wisdom


Wisdom kalau diterjemahkan mempunyai makna yaitu hikmat, kebijaksanaan, kearifan, kebijakan, dan pengetahuan.

Menurut kitab Yakobus 3:17-18, Real Wisdom = GOD Wisdom yang memiliki kriteria sebagai berikut :
  1. "Real Wisdom" itu dimulai dari kehidupan yang kudus (Holy Life) dan dapat dicirikan ketika bergaul dengan orang lain.
  2. "Real Wisdom" itu lemah lembut (Gentle) dan masuk akal (Reasonable).
  3. "Real Wisdom" itu berlimpah dengan belas kasihan (Mercy) dan kebaikan (Blessings).
  4. "Real Wisdom" itu konsisten (Not Hot One Day and Cold The Next).
  5. "Real Wisdom" itu tidak munafik (Not Two-Faced).
Daftar Pustaka :
The Message

Monday, September 17, 2012

Surat Bapa di Surga Kepada Kita




Sebuah ungkapan yang disampaikan dalam bentuk surat, untuk menyatakan betapa besar cinta Bapa di Surga kepada kita. Kata-kata yang tertulis dalam surat-Nya merupakan Firman-Nya. Bacalah surat-Nya, biarlah hidupmu diperbarui dengan kasih-Nya. 

Tuesday, September 11, 2012

5 Alasan Enterpreneur Gagal

Alasan mendasar mengapa para entrepreneur gagal dalam berbagai aspek kehidupan mereka sebenarnya memiliki banyak kemiripan dan ada benang merahnya.

1. Karena Tidak Mengetahui Apa Yang Diinginkan Dalam Menjalani Hidup. 

Tanyakan pada diri kita sendiri apa yang menjadi keinginan kita dalam kehidupan ini. Bisa jadi itu berupa sebuah tujuan yang ambisius tetapi masih masuk akal. Akan tetapi sia-sia saja jika semua itu tidak dijabarkan secara riil dalam sebuah rencana atau lini masa yang detil. Sering orang menetapkan tujuan baik yang jangka pendek dan jangka panjang. Mengapa kemudian mereka gagal dalam mewujudkannya? Mungkin kita perlu mencermati bahasa kita. Bisakah Anda membayangkan seberapa jauh Anda bisa melangkah jika Anda sudah mengetahui dengan jelas apa yang anda inginkan. Agar sukses, tujuan Anda haruslah jelas dan dinyatakan secara positif. Misalnya, dalam keseharian, sebelum seorang entrepreneur menetapkan tujuannya, Pertama ia perlu mendefinisikan makna "kaya" bagi dirinya sendiri. Kedua, agar efektif, ia perlu mengikuti sebuah kriteria tujuan yang SMART (specific, measurable, realtistic and timely).

2. Karena Fokus Pada Hal Negatif. 

Anda perlu berfokus pada hal yang lebih positif. Fokus pada hal-hal negatif hanya membuat Anda cepat lelah. Banyak orang memilih secara tak sadar untuk mencari-cari apa yang dipandang masih kurang dan belum sempurna. Sebaliknya orang sukses tidak fokus pada hal negatif seperti kegagalan. Mereka tak menyalahkan pihak lain jika suatu masalah terjadi menimpa mereka. Dan mereka tidak mengeluh saat rencana berantakan. Terlebih lagi, otak manusia tak bisa membedakan antara visi negatif dan positif. Saat kita memiliki visi negatif, otak kita akan membuat gambaran yang mendetil mengenai hal yang ingin kita tolak dan ingkari. Kapanpun kita ingin "menghentikan" melakukan sesuatu atau ingin "kehilangan" sesuatu, selalu muncul penolakan. Agar sukses, tujuan kita harus dinyatakan dalam cara yang positif pula. Sikap dan pola pikir kita sendiri menentukan perilaku dan perilaku itu akan menentukan hasil yang dicapai.

3. Karena Ketidakmampuan Memikul Tanggung Jawab. 

Saat kita menerima apapun yang diberikan kehidupan pada kita, kita harus berhenti menyalahkan orang lain dan memulai untuk bertindak untuk melangkah ke arah yang diinginkan. Orang yang sukses memikul tanggung jawabnya sepenuhnya atas hasil yang tercapai dalam kehidupan mereka. Mereka mengakui bahwa setiap hasil sebagian besar dipengaruhi oleh apa yang mereka pikirkan, lakukan dan tanggapan terhadap peristiwa dalam kehidupan.

4. Karena Tidak Memusatkan Perhatian Pada Apa Yang Sedang Diinginkan Untuk Dicapai. 

Terdengar klise tetapi banyak dilakukan orang. Saat Anda melepaskan keyakinan dan pola pikir negatif, Anda mengubah benak Anda sendiri yang juga akan mengubah cara otak menerjemahkan informasi. Melepaskan pola pikiran negatif memungkinkan Anda mengubah hasil yang tercapai nanti.

Fokuslah pada diri kita sendiri yang sebenarnya. Temukan cara-cara bagaimana Anda bisa menggali kekuatan Anda. Mulailah membuat pilihan-pilihan berdasarkan pada apa yang Anda hendaki. Perilaku Anda harus serasi dan sejalan dengan sikap dan pemikiran untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Penting bagi Anda untuk mengingat bahwa "Anda" harus memilih hasil yang dikehendaki. Misalnya, jika Anda fokus pada seberapa takutnya Anda pada sesuatu, maka akan ada lebih banyak ketakutan yang muncul terhadap sesuatu tersebut. Sebaliknya jika Anda fokus pada kemakmuran, yang Anda temukan adalah peluang untuk itu.

5. Karena Visi Yang Lemah.

Anda butuh visi yang besar, yang tak cuma meliputi keberhasilan pribadi tetapi juga orang-orang di sekitar Anda. Saat Anda memiliki visi yang kuat dan positif, Anda cenderung akan terus maju bergerak menuju visi tersebut. Visi-visi Anda menjadi penuh kekuatan saat Anda menemukan manfaat di baliknya. Menemukan manfaat di luar visi tersebut ialah hal yang krusial dalam membuat Anda terus termotivasi dalam mencapai tujuan.

Taklukkan 5 alasan yang menjadi kendala banyak orang mencapai kesuksesan dengan memulainya dari sekarang! 

Daftar Pustaka :
  • http://www.ciputraentrepreneurship.com/mobile-19943-5-alasan-kegagalan-entrepreneur-yang-perlu-diketahui.html

8 Strategis Bertahan Dalam Bisnis


Ada banyak orang yang sudah mendirikan bisnis, dan berhasil. Namun seiring perkembangan dunia usaha, pesaing banyak bermunculan dan keberadaan mereka memperbesar risiko usaha. Ada yang berhasil bertahan, ada juga yang gagal lalu kolaps dan hilang dari peredaran. Kemampuan bertahan menjalankan usaha tentu merupakan suatu tantangan. Lalu bagaimana cara bertahan dapat dunia usaha yang penuh persaingan itu? Berikut ini adalah tips dan strateginya.

1. Tentukan Merek Dan Segmen Produk. 

Merek dan segmen produk merupakan dua hal harus senantiasa sesuai dengan sasaran pasar, dan juga harus dapat mewakili karakteristik barang yang diproduksi. Merek aksesori untuk remaja misalnya, tentunya harus dapat mewakili jiwa dan cita rasa remaja.

2. Tentukan Lokasi Penjualan. 

Lokasi penjualan ditentukan oleh keberadaan lokasi calon pembali. Calon pembeli harus mudah mencapai lokasi penjualan, sehingga strategi pemasaran dapat berjalan dengan baik.

3. Dekati Calon Pembeli Dengan Perkenalan Merek Dan Segmentasi Produk. 

Cara ini bisa dilakukan dengan mengikuti mengikuti event semacam bazaar, membuat website, menyebarkan brosur, hingga membuat iklan dan memuatnya di media cetak maupun elektronik.

4. Buat Penawaran Menarik. 

 Selama bulan-bulan pertama sejak produk Anda diluncurkan, sebaiknya Anda membuat penawaran spesial yang dapat menarik minat calon pembali untuk mencoba menggunakan produk. Ubah penawaran pada waktu-waktu tertentu, hingga posisi merek dan posisi produk Anda kuat di benak calon pembeli.

5. Perluas Jaringan Dengan Membuka Hubungan. 

Misalnya dengan meminjamkan produk, mensponsori event yang sesuai dengan segmen konsumen, atau membuka lokasi penjualan baru. Dengan begitu, konsumen akan tambah mengenal produk Anda.

6. Mengembangkan Usaha. 

Misalnya jika di awal anda merintis usaha, segmentasi target pasar anda adalah remaja, maka sekarang anda boleh saja merambah ke segmen perempuan usia dewasa. Selama jenis usaha dan jenis produknya tidak jauh berbeda, hal ini sah-sah saja dilakukan. Yang penting anda harus pintar-pintar menyesuaikan strategi pemasaran yang sudah ada.

7. Kuatkan Hati, Kerja Keras, Dan Pantang Menyerah. 

Menjalankan usaha sendiri tentunya cukup melelahkan serta menyita waktu dan pikiran. Sementara orang lain memperoleh penghasilan tetap setiap bulan, anda harus memikirkan berbagai pengeluaran. Inilah seni dari menjalankan usaha sendiri. Kuatkan hati, kerja keras, dan pantang menyerah.

8. Jangan Pernah Memilih Nama Merek Yang Sama Persis Dengan Nama Merek Lain Yang Telah Ada.


Daftar Pustaka:
  • http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/16952-8-strategi-bertahan-dalam-bisnis.html

Perbedaan Lutheranisme - Calvinisme - Arminianisme

“For whom he did foreknow , he also did predestinate to be conformed to the image of his Son, that he might be the firstborn among many bret...