Tuesday, November 04, 2025

Makna 40 Hari Yesus Ada di Bumi Sebelum Naik Ke Surga


Kisah kebangkitan Yesus Kristus bukan sekadar puncak kemenangan atas maut — itu adalah titik balik sejarah manusia. Namun, ada satu bagian yang sering terlewatkan: mengapa Yesus tidak langsung kembali ke surga setelah bangkit?

Selama 40 hari Ia tetap hadir di dunia. Bukan untuk menunjukkan kuasa, tetapi untuk meneguhkan iman, menenangkan hati yang takut, dan mempersiapkan murid-murid agar siap melanjutkan misi surgawi. Dalam empat puluh hari itu, kasih Allah dinyatakan bukan lagi melalui mukjizat besar, melainkan melalui kehadiran yang lembut dan penuh pengharapan.

Empat puluh hari yang mungkin tampak singkat bagi dunia, tetapi menjadi masa peneguhan abadi bagi gereja di segala zaman.


Makna di Balik Angka 40

Dalam Alkitab, angka 40 selalu membawa makna khusus — masa ujian, pembentukan, dan persiapan sebelum memasuki tahap baru dalam rencana Tuhan.

  • Musa berada 40 hari di Gunung Sinai menerima hukum Tuhan (Keluaran 24:18).

  • Bangsa Israel 40 tahun di padang gurun sebelum masuk ke Tanah Perjanjian (Bilangan 14:33-34).

  • Yesus 40 hari berpuasa sebelum memulai pelayanan-Nya (Matius 4:2).

Demikian pula, Yesus 40 hari setelah kebangkitan bukan kebetulan, melainkan masa persiapan bagi murid-murid-Nya — agar mereka kuat, teguh, dan siap diutus melanjutkan karya keselamatan.


Apa yang Yesus Lakukan Selama 40 Hari Itu?

Kitab Kisah Para Rasul 1:3 menjelaskan dengan jelas:

“Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya sesudah penderitaan-Nya dengan banyak tanda yang meyakinkan, bahwa Ia hidup, selama empat puluh hari Ia menampakkan diri kepada mereka dan berbicara tentang Kerajaan Allah.”

Dari catatan Injil dan surat-surat para rasul, ada beberapa hal besar yang Yesus lakukan:


1. Menampakkan Diri dan Meyakinkan Bahwa Ia Hidup

Yesus menampakkan diri kepada banyak orang agar mereka percaya sepenuhnya bahwa Ia telah bangkit:

  • Kepada Maria Magdalena (Yohanes 20:14–18)

  • Kepada dua murid di jalan ke Emaus (Lukas 24:13–35)

  • Kepada para murid di ruang tertutup (Yohanes 20:19–29)

  • Kepada lebih dari 500 orang (1 Korintus 15:6)

Ia ingin meneguhkan iman mereka agar tidak goyah oleh keraguan.

“Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” (Yohanes 20:29)


2. Mengajar Tentang Kerajaan Allah

Yesus melanjutkan pengajaran yang Ia mulai sebelum penyaliban. Namun kini, Ia menyingkapkan maknanya lebih dalam — bahwa Kerajaan Allah bukanlah kerajaan duniawi, melainkan pemerintahan Allah dalam hati manusia.

“Kerajaan Allah ada di antara kamu.” (Lukas 17:21)

Yesus ingin murid-murid memahami bahwa misi mereka bukan tentang kekuasaan politik, melainkan membawa manusia mengenal Allah dan hidup dalam kebenaran-Nya.


3. Memulihkan dan Meneguhkan Murid-Murid

Yesus memulihkan hati murid-murid yang sempat hancur dan takut.

  • Ia memulihkan Petrus yang menyangkal-Nya tiga kali (Yohanes 21:15–19).

  • Ia meneguhkan Tomas yang ragu akan kebangkitan-Nya (Yohanes 20:27).

“Gembalakanlah domba-domba-Ku.” (Yohanes 21:17)

Pemulihan selalu mendahului pengutusan. Tuhan tidak membuang yang lemah — Ia membangunnya kembali menjadi kuat dalam kasih karunia.


4. Memberikan Amanat Agung

Sebelum naik ke surga, Yesus menugaskan murid-murid untuk melanjutkan karya keselamatan:

“Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.”
Matius 28:19–20

Ia mengingatkan bahwa Injil harus diberitakan kepada semua bangsa.
Kebangkitan bukan akhir cerita, melainkan awal dari misi global gereja.


5. Menjanjikan Turunnya Roh Kudus

Yesus tahu bahwa para murid tidak bisa melaksanakan misi ini dengan kekuatan sendiri. Karena itu, Ia berjanji:

“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku...”
Kisah Para Rasul 1:8

Roh Kudus akan menjadi penolong, penghibur, dan sumber kuasa rohani yang memampukan mereka menjadi saksi Kristus di dunia.


Pelajaran Rohani dari 40 Hari Yesus Setelah Kebangkitan

  1. Iman Harus Berdiri di Atas Kepastian, Bukan Emosi
    Yesus memberikan “bukti yang meyakinkan” supaya iman kita tidak rapuh (Kisah 1:3). Iman sejati berdiri di atas pengalaman pribadi dengan Kristus yang hidup.

  2. Setiap Masa Penantian Adalah Waktu Persiapan
    Murid-murid disuruh menunggu turunnya Roh Kudus (Kisah 1:4). Tuhan sering membuat kita menunggu bukan karena Ia lambat, tapi karena Ia sedang mempersiapkan kita untuk hal yang lebih besar.

  3. Kebangkitan Adalah Awal dari Tugas Baru
    Setelah bangkit, Yesus tidak berhenti bekerja. Ia justru menggerakkan murid-murid untuk menjadi saksi-Nya. Begitu pula kita — kebangkitan Kristus dalam hidup kita harus menghasilkan tindakan nyata.

  4. Pemulihan Mendahului Pengutusan
    Petrus yang gagal dipulihkan lebih dulu. Ini menunjukkan bahwa kasih Tuhan selalu memberi kesempatan kedua. Tuhan tidak melihat masa lalu, tapi hati yang mau taat.


Kesimpulan

Yesus tinggal 40 hari di dunia bukan karena karya penebusan belum selesai, tetapi karena Ia sedang menyiapkan gereja-Nya untuk melanjutkan karya-Nya.
Ia memastikan bahwa:

  • Murid-murid yakin akan kebangkitan,

  • Mereka mengerti arti Kerajaan Allah,

  • Dan siap menerima kuasa Roh Kudus.

Empat puluh hari itu menjadi masa peralihan dari karya Kristus di tubuh-Nya sendiri menjadi karya Kristus melalui tubuh-Nya yang baru — GEREJA.

“Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutupi-Nya dari pandangan mereka.”
Kisah Para Rasul 1:9


YESUS TELAH BANGKIT DAN HIDUP!
Sekarang giliran kita untuk melanjutkan kisah-Nya — membawa kasih, kebenaran, dan terang Kristus ke dalam dunia yang haus akan harapan.

No comments:

Kita Adalah Duta Kerajaan Surga: Hidup Yang Mewakili Sang Raja

Kita Adalah Duta Besar Kerajaan Surga Ketika seseorang menjadi duta besar, ia mewakili negaranya di tanah asing. Ia berbicara, bersikap, da...