Ketika kita membaca kitab Yesaya, ada satu pernyataan yang kuat dan tegas dari Allah sendiri:
“Aku, Akulah TUHAN, dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku.” - Yesaya 43:11
Kalimat ini bukan sekadar penghiburan bagi bangsa Israel, tetapi juga sebuah deklarasi ilahi yang melintasi zaman - bahwa hanya Allah yang menjadi sumber dan pelaku keselamatan sejati.
Mari kita dalami maknanya :
1. Allah, Penebus dan Pembebas Umat-Nya
Dalam konteks Perjanjian Lama, Yesaya berbicara kepada bangsa Israel yang sedang menghadapi penderitaan dan pembuangan. Allah menyebut diri-Nya Juruselamat karena Ia sendirilah yang akan menebus umat-Nya dari perbudakan dan penghinaan bangsa-bangsa.
Yesaya 45:21 menegaskan:
“Tidak ada Allah lain selain dari pada-Ku, Allah yang adil dan Juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku.”
Artinya, keselamatan tidak bisa dicari dari dewa lain, kekuatan politik, atau usaha manusia. Hanya Allah yang mampu melepaskan manusia dari belenggu dosa dan penderitaan.
2. Nubuat tentang Juruselamat yang Akan Datang
Yesaya bukan hanya berbicara tentang pembebasan secara fisik, tetapi juga tentang keselamatan rohani. Dalam Yesaya 53, kita menemukan nubuat tentang Hamba TUHAN yang akan menanggung dosa banyak orang.
Hamba ini digambarkan sebagai pribadi yang menderita, namun melalui penderitaan-Nya, umat manusia akan diselamatkan.
Nubuat ini tergenapi dalam pribadi Yesus Kristus, sebagaimana disaksikan oleh para rasul:
“Sebab telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan.” - Lukas 2:11
Yesus bukanlah “juruselamat lain,” tetapi perwujudan nyata dari Allah Juruselamat yang telah dinyatakan dalam kitab Yesaya. Ia adalah Allah yang turun tangan sendiri, mengambil rupa manusia, dan mati bagi dosa kita.
3. Arti bagi Kita Hari Ini
Ketika Yesaya menyebut “Allah adalah Juruselamat,” itu berarti tiga hal penting bagi kita:
- Keselamatan hanya berasal dari Allah. Tidak ada nama lain di bawah kolong langit yang olehnya kita diselamatkan (Kisah 4:12).
- Allah aktif bekerja menyelamatkan. Ia tidak menunggu manusia datang kepada-Nya, tetapi Ia sendiri datang mencari yang hilang.
- Keselamatan Allah itu menyeluruh. Ia bukan hanya menebus dosa, tetapi juga memulihkan hidup, memberi damai sejahtera (shalom), dan pengharapan kekal.
Penutup
Yesaya menyingkapkan satu kebenaran yang kekal: Allah tidak hanya berbicara tentang keselamatan - Ia sendirilah keselamatan itu.
Dan dalam Yesus Kristus, kita melihat janji itu menjadi nyata. Dialah Allah yang menjadi manusia agar manusia dapat kembali kepada Allah.
Maka, ketika kita menyebut Yesus sebagai Juruselamat, kita sedang mengakui bahwa Allah sendiri telah turun tangan, menyentuh, dan menebus kita dengan kasih-Nya yang sempurna.
“Sebab Aku ini TUHAN, Allahmu, Yang Mahakudus dari Israel, Juruselamatmu.” – Yesaya 43:3

No comments:
Post a Comment