Di sepanjang sejarah, banyak tokoh besar lahir, hidup, dan meninggalkan warisan. Namun hanya satu Pribadi yang sejak kelahiran-Nya hingga kematian-Nya benar-benar tanpa noda dosa—Yesus Kristus. Dia bukan sekadar teladan moral atau guru agung; Dia adalah Allah sejati yang menjadi manusia sejati.
Inti iman Kristen berdiri di atas satu pengakuan yang tidak bisa ditawar: Yesus adalah 100% Allah dan 100% manusia, namun tetap kudus dan tanpa dosa. Ia turun dari kemuliaan surga, mengenakan daging manusia, tetapi tidak pernah terkontaminasi oleh dosa yang membelenggu kita sejak Adam.
Mengapa ini penting? Karena jika Yesus berdosa, maka seluruh dasar keselamatan runtuh. Tetapi karena Ia kudus secara kodrat dan perbuatan, pengorbanan-Nya di salib menjadi sempurna dan cukup untuk menebus dosa dunia.
Tulisan ini akan menelusuri kebenaran ini secara sistematis, menggali dari firman Tuhan dan doktrin yang murni. Kita akan melihat bagaimana kelahiran-Nya, kehidupan-Nya, dan kematian-Nya membuktikan bahwa Yesus adalah Juruselamat yang benar—satu-satunya yang mampu membawa manusia dari kegelapan dosa menuju terang kehidupan kekal.
1. Yesus Lahir Tanpa Natur Dosa
Dosa memasuki dunia melalui satu manusia, yaitu Adam (Roma 5:12), dan semua manusia mewarisi natur dosa darinya. Namun Yesus lahir dari perawan Maria oleh kuasa Roh Kudus (Matius 1:20-23), tanpa keterlibatan benih manusia berdosa.
“Roh Kudus akan turun atasmu… sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.”— Lukas 1:35
Karena konsepsi-Nya adalah karya Roh Kudus, Yesus tidak mewarisi dosa asal dari Adam secara jasmani maupun rohani.
2. Yesus Hidup Tanpa Melakukan Dosa
Yesus mengalami pencobaan seperti manusia pada umumnya, tetapi tidak pernah berbuat dosa.
“Ia telah dicobai dalam segala hal, sama seperti kita, namun tanpa dosa.”— Ibrani 4:15
“Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.”— 1 Petrus 2:22
Kehidupan Yesus mencerminkan kesucian mutlak dan ketaatan sempurna kepada Allah Bapa.
3. Yesus Harus Tidak Berdosa untuk Menebus Dosa Kita
Agar Yesus menjadi korban yang sempurna bagi keselamatan manusia, Dia harus tanpa noda dosa.
“Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.”— 2 Korintus 5:21
Korban berdosa tidak dapat menghapus dosa orang lain; hanya korban tanpa dosa yang dapat menebus dosa manusia secara sempurna.
4. Kudus oleh Natur dan Kehendak
Yesus adalah kudus secara kodrat ilahi dan juga karena kehendak-Nya yang tunduk sepenuhnya kepada Bapa.
“Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”— Yohanes 1:1
“Aku hanya melakukan apa yang Bapa ajarkan kepadaku.”— Yohanes 5:30
Yesus mengambil rupa manusia tanpa kehilangan kekudusan-Nya.
5. Pertanyaan Inti: Mengapa Yesus Tidak Mewarisi Dosa Asal dari Maria?
Meskipun Maria adalah manusia berdosa, Yesus tidak mewarisi dosa asal darinya karena:
Dikandung oleh Roh Kudus (Lukas 1:35).
Yesus ada di dalam rahim Maria bukan karena hubungan biologis pria-wanita, melainkan karya langsung Roh Kudus. Kehidupan-Nya diciptakan secara adikodrati, sehingga tidak terikat pada warisan dosa manusia.
-
Dosa dari Adam (Roma 5:12)
Dosa asal mengalir melalui garis keturunan manusia dari Adam, terutama lewat pihak ayah. Karena Yesus tidak memiliki ayah biologis manusia, Ia tidak terjangkit natur dosa ini.
-
Maria Memberi Tubuh, Bukan Dosa
Maria menyumbangkan tubuh manusia bagi Yesus, tetapi natur dosa tidak diwariskan karena pembuahan-Nya adalah karya ilahi Roh Kudus.
Kesimpulan
Fakta |
Penjelasan |
Yesus lahir
dari Maria |
Sebagai
penggenapan nubuat, melalui Roh Kudus (Bukan benih manusia berdosa) |
Maria manusia
berdosa? |
Ya, seperti
kita semua (Lukas 1:47) |
Yesus
mewarisi dosa asal? |
Tidak, karena dikandung oleh Roh Kudus,
bukan dari benih Adam |
Yesus hidup tanpa dosa |
Ya, sepenuhnya taat dan kudus |
Yesus adalah korban sempurna |
Hanya pribadi tanpa dosa bisa menebus
dosa manusia |
Penutup
Jika Yesus berdosa, Dia tidak dapat menjadi Juruselamat yang sempurna bagi kita. Namun, karena Dia tidak berdosa, kita bisa menerima pengampunan dosa, keselamatan, dan hidup kekal.
Ini adalah dasar iman yang kuat dan tak tergoyahkan, yang menguatkan pengharapan kita dalam Kristus.
No comments:
Post a Comment