Wednesday, August 06, 2025

Ketika Pengkhianatan Masuk dalam Rencana Allah


Tidak semua pertanyaan rohani mudah dijawab, terutama ketika menyentuh misteri antara
kedaulatan Allah dan kehendak bebas manusia. Salah satu pertanyaan paling menusuk adalah ini:

Apakah Yudas Iskariot, sang pengkhianat, dipakai Tuhan untuk menggenapi rencana salib?

Ini bukan sekadar soal sejarah atau narasi Alkitab. Ini menyentuh inti pemahaman kita tentang siapa Allah itu: Apakah Ia mengatur segalanya, termasuk kejahatan? Apakah manusia masih bertanggung jawab bila tindakannya ternyata sesuai dengan rencana Allah?

Tulisan ini tidak mencoba memberi jawaban simplistik. Sebaliknya, kita akan menelusuri kesaksian Alkitab, untuk melihat bagaimana pengkhianatan Yudas, meskipun tragis dan jahat, masuk dalam rencana keselamatan Allah, namun tanpa menghapus tanggung jawab pribadinya.

Ini bukan hanya soal Yudas. Ini tentang bagaimana Tuhan tetap bekerja di tengah pilihan manusia, bahkan ketika pilihan itu jahat.

1. Yudas Dipakai Tuhan untuk Menggenapi Nubuat

Alkitab jelas menyatakan bahwa pengkhianatan Yudas adalah penggenapan nubuat, artinya Tuhan sudah mengetahui dan memasukkannya dalam rencana keselamatan, tanpa membatalkan kehendak bebas Yudas.

Yohanes 17:12
"...dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dari dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci."
Mazmur 41:10
"Bahkan sahabatku yang karib, yang kupercayai, yang makan rotiku, telah mengangkat tumitnya terhadap aku."
➡️ Nubuat tentang pengkhianatan Yesus telah ditulis dalam Perjanjian Lama, dan digenapi lewat tindakan Yudas.

2. Yesus Tahu dan Tidak Mencegahnya

Yohanes 13:27
"Sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: 'Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera."
➡️ Yesus mengetahui peran Yudas dalam rencana salib dan membiarkannya berjalan, bahkan memberi "izin" untuk mempercepatnya.

3. Yudas Bertindak Secara Bebas dan Tetap Bertanggung Jawab

Matius 26:24
"Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia diserahkan! Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."
➡️ Dua sisi ditegaskan:
  • Rencana Allah tetap berjalan ("sesuai yang tertulis").
  • Tetapi Yudas tetap bertanggung jawab secara moral atas keputusannya.

4. Tuhan Memakai Kejahatan untuk Tujuan Baik

Ini sejalan dengan prinsip besar dalam Alkitab:

Kejadian 50:20
"Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan..."
➡️ Tuhan tidak menciptakan kejahatan, tetapi dapat memakai kejahatan manusia untuk menggenapi tujuan ilahi-Nya.

Kesimpulan:
  • Ya, Yudas dipakai Tuhan untuk menggenapi nubuat tentang penyaliban Yesus.
  • Namun, ia tetap bertanggung jawab atas pilihan dan motivasinya.
➡️ Ini adalah misteri tentang kedaulatan Allah dan kehendak bebas manusia, yang berjalan beriringan tanpa bertentangan.

No comments:

Apa yang Kita Lakukan di Surga?

Surga bukanlah sekadar tempat yang jauh di atas awan, di mana orang percaya duduk diam sepanjang kekekalan. Firman Tuhan memberi gambaran ya...