Banyak orang membaca Alkitab dengan penuh semangat, tetapi sering kali melompati proses penting yang membuat firman itu dipahami dengan benar dan diterapkan secara tepat. Padahal, memahami kebenaran Alkitab tidak cukup hanya dengan membaca teksnya; kita perlu menelusuri makna aslinya, menafsirkan sesuai konteks, menyusunnya dalam kerangka teologis yang utuh, lalu membawanya ke kehidupan nyata.
Seperti membangun sebuah rumah, fondasinya harus kuat sebelum atap dipasang. Demikian juga dalam studi Alkitab: kita mulai dari penggalian teks (esegese), melangkah pada penafsiran (hermeneutika), menggali tema-tema besar (teologi biblika), menyusunnya secara sistematis (teologi sistematik), hingga akhirnya menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari (teologi praktis).
Dengan mengikuti urutan ini, kita tidak hanya mengerti apa yang tertulis, tetapi juga memahami hati Allah di balik firman-Nya, dan hidup selaras dengan-Nya.
1. Esegese (Exegesis)
Tujuan: Menggali makna asli teks.
Langkah:
- Analisis bahasa asli (Ibrani/Yunani)
- Konteks historis dan budaya
- Konteks literer (ayat, pasal, kitab)
- Struktur dan genre teks
- Penulis dan audiens asli
2. Hermeneutika
Tujuan: Menafsirkan teks dalam konteks masa kini.
Langkah:
- Menjembatani makna dari zaman Alkitab ke zaman modern
- Menggunakan prinsip-prinsip penafsiran (literal, figuratif, simbolik, dll.)
- Melibatkan pengalaman iman, tradisi gereja, dan akal sehat
3. Teologi Biblika
Tujuan: Menggali tema-tema teologis dari teks-teks tertentu.
Langkah:
- Fokus pada teologi masing-masing kitab (misalnya teologi Yohanes, Paulus)
- Melihat perkembangan wahyu secara progresif
- Tidak langsung mensistematisasi semua ayat
4. Teologi Sistematik
Tujuan: Menyusun doktrin-doktrin iman secara logis dan tematik.
Langkah:
Mengelompokkan ayat dari seluruh Alkitab untuk menjawab pertanyaan seperti:
- Siapakah Allah? (teologi tentang Allah)
- Apa itu dosa? (hamartiologi)
- Siapa Yesus? (kristologi)
- Keselamatan? (soteriologi)
- Roh Kudus? (pneumatologi)
Biasanya dipengaruhi oleh tradisi gereja (Reform, Katolik, Pentakostal, dll.)
5. Teologi Praktis / Aplikasi
Tujuan: Menerapkan kebenaran dalam kehidupan nyata.
Contoh:
- Kotbah
- Etika Kristen
- Pastoral counseling
- Penginjilan
- Liturgi, ibadah, pelayanan
Urutan Ringkas:
Esegese → Hermeneutika → Teologi Biblika → Teologi Sistematik → Teologi Praktis
No comments:
Post a Comment