Monday, April 20, 2020

Fakta - Fakta Alkitab


Fakta Menarik Tentang Alkitab

  1. Alkitab adalah buku paling laris di dunia, tidak ada buku lain yang terjual lebih banyak.
  2. Lebih dari 50 salinan Alkitab terjual setiap menit, belum termasuk jumlah unduhan ke perangkat elektronik.
  3. Dalam seratus tahun terakhir, 350 juta salinan Alkitab terjual di Republik Rakyat Tiongkok (RRC), menjadikannya salah satu pasar terbesar untuk Alkitab di dunia.
  4. Alkitab ditulis oleh lebih dari 40 penulis yang berasal dari berbagai latar belakang profesi, termasuk raja, penggembala, nelayan, pemungut pajak, dokter, dan lainnya.
  5. Alkitab ditulis di tiga benua: Asia, Afrika, dan Eropa, mencerminkan penyebaran pesan keselamatan ke seluruh dunia.
  6. Proses penulisan Alkitab berlangsung lebih dari 1.500 tahun, dengan Perjanjian Baru ditulis antara tahun 45 hingga 90 M. Surat Yakobus dianggap sebagai surat pertama yang ditulis sekitar tahun 45, diikuti oleh surat Galatia pada tahun 48, dan surat-surat rasul lainnya. Injil ditulis kemudian, dengan Injil Yohanes yang paling terakhir, ditulis sekitar tahun 90 M.
  7. Kata "Bible" berasal dari bahasa Yunani "Biblia", yang berarti "buku-buku", mengingat Alkitab terdiri dari sejumlah buku yang digabungkan dalam satu volume.
  8. Alkitab terdiri dari 66 kitab, dengan 39 kitab di Perjanjian Lama dan 27 kitab di Perjanjian Baru.
  9. Alkitab mengandung 773.692 kata dan membutuhkan waktu sekitar 70 jam untuk membacanya secara keseluruhan.
  10. Terdapat 1.189 pasal dan 30.861 ayat dalam Alkitab. Perjanjian Lama mengandung 929 pasal dan 23.203 ayat, sementara Perjanjian Baru memiliki 260 pasal dan 7.659 ayat.
  11. Alkitab mencakup 8.674 kata Ibrani yang berbeda, 5.624 kata Yunani yang berbeda, dan 12.143 kata bahasa Inggris yang berbeda.
  12. Kitab Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani, sementara Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani. Namun, saat ini Alkitab telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 600 bahasa di seluruh dunia.
  13. Kitab terpanjang dalam Alkitab adalah Kitab Mazmur, sementara kitab terpendek adalah Kitab II Yohanes.
  14. Mazmur 118 adalah pasal yang terletak tepat di tengah Alkitab.
  15. Terdapat 594 pasal sebelum dan 594 pasal setelah Mazmur 118.
  16. Jika seluruh pasal Alkitab dihitung, dengan mengecualikan Mazmur 118, jumlah pasalnya adalah 1.188 pasal.
  17. Mazmur 118:8, yang berbunyi "Lebih baik berlindung pada TUHAN daripada percaya kepada manusia", terletak di tengah-tengah Alkitab, mirip dengan angka 1188.
  18. Mazmur 117 adalah pasal terpendek dalam Alkitab, sementara Mazmur 119 adalah yang terpanjang.
  19. Total janji yang tercatat dalam Alkitab berjumlah 1.260, dengan 6.468 perintah, lebih dari 8.000 prediksi, dan 3.294 pertanyaan.
  20. Terjemahan pertama Alkitab ke dalam bahasa Inggris dipelopori oleh John Wycliffe, yang diselesaikan oleh John Purvey pada tahun 1388.
  21. Pencetakan pertama Alkitab dengan mesin cetak dilakukan oleh Johannes Gutenberg pada 15 Agustus 1456.
  22. Pemisahan pasal dalam Alkitab pertama kali dilakukan oleh Stephen Langton pada tahun 1228, sementara pemisahan ayat pertama kali dilakukan oleh R. Nathan (Perjanjian Lama) pada 1488, dan oleh Robert Stephanus (Perjanjian Baru) pada 1551.
  23. Alkitab pertama yang dicetak dengan pemisahan ayat dalam Perjanjian Lama adalah Kitab Perjanjian Lama Bahasa Latin yang dicetak oleh Pagninus pada tahun 1528. Sementara Alkitab dengan pemisahan pasal dan ayat pertama kali muncul dalam Geneva Bible pada tahun 1560.
  24. Kalimat pertama di Alkitab adalah "Pada mulanya...", sementara kata terakhir adalah "Amin".
  25. Kalimat "Jangan takut" muncul sebanyak 365 kali di dalam Alkitab, yang bertepatan dengan jumlah hari dalam setahun—sebuah pengingat bahwa Tuhan ingin kita menjalani hari-hari kita dengan penuh keberanian dan tanpa ketakutan.
  26. Kata "Kristen" hanya muncul 6 kali di dalam Alkitab, menandakan identitas yang khas dari pengikut Kristus.
  27. Kata "pujian" dan "sukacita", dalam berbagai bentuknya, disebutkan sebanyak 550 kali dalam Alkitab, menekankan pentingnya hidup penuh pujian dan sukacita dalam hubungan dengan Tuhan.
  28. Pada periode waktu antara pasal 6 dan 7 dalam Kitab Ezra, Confucius dan Buddha meninggal dunia (sekitar 516–458 SM), memberikan perspektif sejarah yang menarik terkait budaya dan agama pada masa itu.
  29. Kitab Ester dan Kidung Agung adalah dua kitab dalam Alkitab yang tidak pernah menyebut nama "Tuhan" secara eksplisit, namun keduanya tetap menyampaikan pesan iman yang mendalam.
  30. Kata terpanjang di Alkitab adalah "Mahershalalhashbaz", yang ditemukan dalam Yesaya 8:1, menggambarkan penghakiman yang akan datang.
  31. Dalam 260 pasal Perjanjian Baru, kedatangan Yesus yang kedua kali ditulis sebanyak 318 kali, lebih banyak daripada jumlah pasal yang ada di Perjanjian Baru, menegaskan pentingnya pengharapan akan kedatangan-Nya yang kedua kali.
  32. Kitab Mikha dan Nahum merupakan kitab yang terletak di posisi tengah dalam Alkitab, memberikan tempat khusus dalam susunan kitab-kitab nabi.

Pengakuan Imam Rasuli

Aku Percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, Khalik Langit dan Bumi.

Saya percaya bahwa Allah adalah Pencipta yang Maha Kuasa, yang tidak hanya menciptakan dunia ini tetapi juga memelihara segala sesuatu yang ada di dalamnya. Allah, sebagai Bapa yang Maha Kuasa, memiliki kuasa untuk menciptakan langit dan bumi, serta segala isinya, seperti yang tertulis dalam Kejadian 1:1, "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi." Semua ciptaan ini adalah hasil dari kehendak-Nya yang sempurna, dan di dalam-Nya, segala sesuatu memiliki tujuan dan makna. Allah adalah sumber hidup dan keberadaan kita, dan hanya dalam-Nya kita menemukan asal usul hidup yang sejati.

Dan Kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang Tunggal, Tuhan Kita,

Saya percaya kepada Yesus Kristus, Anak Allah yang tunggal, yang datang ke dunia ini untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa. Yesus bukan hanya seorang nabi atau guru moral, tetapi Dia adalah Tuhan yang menjadi manusia untuk memenuhi rencana keselamatan Allah bagi dunia ini. Dalam Yohanes 3:16, kita diajarkan bahwa "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." Yesus adalah penyelamat yang membawa pengampunan dan kehidupan yang kekal bagi semua yang percaya kepada-Nya.

Yang Dikandung daripada Roh Kudus, Lahir dari Anak Dara Maria,

Saya percaya Yesus, meskipun merupakan Anak Allah yang tunggal, lahir ke dunia melalui perantaraan Roh Kudus dan Maria, seorang perawan yang dipilih oleh Allah untuk menjadi ibu-Nya. Kelahiran Yesus adalah mukjizat yang menunjukkan kuasa Tuhan dalam tindakan. Dalam Lukas 1:35, malaikat berkata kepada Maria, "Roh Kudus akan datang atasmu, dan kuasa Allah yang Maha Tinggi akan menaungi engkau, sebab itu anak yang akan kau lahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah." Dengan kelahiran Yesus dari Maria, kita melihat penggenapan janji Allah tentang Mesias yang akan datang untuk membawa keselamatan bagi umat manusia.

Yang Menderita di Bawah Pemerintahan Pontius Pilatus, Disalibkan, Mati dan Dikuburkan,

Saya percaya bahwa Yesus datang untuk memenuhi kehendak Bapa-Nya dengan menderita demi menebus dosa manusia. Yesus, meskipun tanpa dosa, rela disalibkan, menderita, mati, dan dikuburkan untuk menanggung hukuman yang seharusnya kita terima. Dalam 1 Petrus 2:24 dikatakan, "Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran." Dengan pengorbanan-Nya, Yesus membawa kedamaian dan keselamatan bagi dunia.

Turun ke Dalam Kerajaan Maut, Pada Hari yang Ketiga Bangkit Pula dari Antara Orang Mati,

Saya percaya bahwa setelah kematian-Nya, Yesus turun ke dalam kerajaan maut untuk mengalahkan kuasa maut dan membebaskan orang-orang yang telah mati dalam iman kepada-Nya. Kemudian pada hari ketiga, sesuai dengan Firman Tuhan, Yesus bangkit dari antara orang mati, membuktikan kuasa-Nya atas kematian dan memberi jaminan kehidupan yang kekal bagi semua yang percaya kepada-Nya. Dalam 1 Korintus 15:20, Paulus menegaskan, "Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah bangkit dari antara orang mati, sebagai buah sulung dari mereka yang telah meninggal."

Naik ke Sorga, Duduk di Sebelah Kanan Allah, Bapa yang Mahakuasa,

Saya percaya bahwa setelah kebangkitan-Nya, Yesus naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa, tempat kehormatan dan kuasa yang diberikan kepada-Nya. Dalam Markus 16:19 dikatakan, "Sesudah Tuhan Yesus berbicara dengan mereka, terangkatlah Ia ke surga, dan duduk di sebelah kanan Allah." Yesus, yang telah menyelesaikan pekerjaan-Nya di bumi, kini memerintah bersama Bapa di surga, memberikan kita pengharapan bahwa segala sesuatu berada di bawah kendali-Nya.

Dan Akan Datang dari Sana Untuk Menghakimi Orang yang Hidup dan yang Mati.

Saya percaya bahwa Yesus akan kembali ke dunia ini sebagai Hakim yang adil. Pada saat kedatangan-Nya yang kedua, Dia akan menghakimi setiap orang menurut perbuatan mereka. Dalam Matius 25:31-32, Yesus berkata, "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-Nya, maka Ia akan duduk di atas takhta kemuliaan-Nya. Dan semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya, dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada yang lain, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing." Kedatangan-Nya adalah saat penggenapan janji keselamatan dan penghakiman bagi umat manusia.

Aku Percaya Kepada Roh Kudus;

Saya percaya bahwa Roh Kudus adalah penghibur, penolong, dan pengajar yang diberikan oleh Allah kepada kita untuk menuntun hidup kita. Roh Kudus bekerja di dalam hati orang percaya, menguatkan mereka untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Dalam Yohanes 14:26, Yesus berjanji, "Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu." Roh Kudus membawa kita kepada pengertian yang lebih dalam tentang Firman Tuhan dan membantu kita untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

Gereja yang Kudus dan Am; Persekutuan Orang Kudus; Pengampunan Dosa; Kebangkitan Daging; Dan Hidup yang Kekal.

Saya percaya kepada gereja sebagai tubuh Kristus yang kudus dan am (universal), yang terdiri dari semua orang percaya yang telah dipanggil untuk hidup dalam persekutuan satu dengan yang lain. Gereja adalah tempat di mana orang-orang yang diselamatkan oleh kasih karunia Allah dapat bertumbuh dalam iman, mendalami Firman Tuhan, dan melayani Tuhan serta sesama.

Saya percaya dalam pengampunan dosa yang hanya dapat diperoleh melalui iman kepada Yesus Kristus, yang menebus dosa kita melalui kematian-Nya di kayu salib. Saya juga percaya pada kebangkitan tubuh yang akan terjadi pada akhir zaman, ketika orang mati dibangkitkan dan menerima tubuh yang kekal, dan orang yang hidup akan diubah untuk menerima hidup yang kekal bersama Tuhan.

Akhirnya, saya percaya pada hidup yang kekal bersama Allah. Dalam Yohanes 3:16, dikatakan, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." Ini adalah pengharapan terbesar bagi setiap orang percaya—kehidupan kekal bersama Tuhan di surga.

Amin.

Warga Kerajaan Surga

Matius 6:33 

"Hal yang harus kamu utamakan adalah hidup dengan cara yang sepatutnya sebagai warga kerajaan Allah, dan Dia akan memberikan juga semua yang kamu perlukan." 

Seperti yang dikutip oleh Yayasan Alkitab Bahasa kita (Albata), mengajarkan bahwa yang utama dalam hidup kita adalah hidup sesuai dengan kehendak Allah sebagai warga Kerajaan Allah, dan ketika kita hidup demikian, segala kebutuhan kita akan dipenuhi oleh Tuhan. Ayat ini memberikan kita prinsip yang mendalam tentang prioritas hidup yang benar dalam Kerajaan Allah.

Kerajaan Allah adalah pemerintahan Allah yang berkuasa atas semua orang yang hidup dalam ketaatan kepada-Nya. Sebagai warga Kerajaan Allah, kita dipanggil untuk hidup sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Tuhan dalam Firman-Nya. Kehidupan kita harus mencerminkan nilai-nilai kerajaan yang tidak tampak dengan mata fisik, tetapi jelas terlihat melalui sikap dan tindakan kita sehari-hari, yang didasarkan pada ketaatan kepada Allah.

Taat kepada Allah merupakan hal yang paling penting untuk menjadi warga Kerajaan Allah. Markus 8:34 mengingatkan kita, "Jika seseorang ingin mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya, dan mengikut Aku." Ketaatan kita kepada Tuhan tidak hanya dalam kata-kata, tetapi juga dalam perbuatan, dengan hidup menyerahkan diri sepenuhnya kepada-Nya.

Cara hidup sebagai warga Kerajaan Allah yang diajarkan dalam 2 Petrus 1:5-7 melibatkan langkah-langkah konkret yang perlu kita jalani dengan sungguh-sungguh. Langkah-langkah ini adalah:

  1. Hidup dengan Baik (Pertobatan) : Matius 18:3 mengajarkan, "Sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga." Pertobatan adalah langkah pertama untuk menjadi warga Kerajaan Allah. Ini adalah sikap hati yang rendah hati, mengakui dosa kita, dan berbalik dari cara hidup yang salah menuju cara hidup yang sesuai dengan kehendak Allah.
  2. Tambahkanlah Pengetahuan tentang Hidup yang Bijaksana (Baca Alkitab) : Matius 4:4 mengingatkan kita bahwa "Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah." Pengetahuan akan Firman Tuhan adalah kunci untuk hidup bijaksana. Dengan membaca dan merenungkan Alkitab, kita mendapatkan panduan hidup yang jelas dan penuh hikmat untuk menjalani kehidupan yang berkenan kepada Tuhan.

  3. Belajarlah Menguasai Diri (Roh Kudus) : Dalam Yohanes 14:16, Yesus berjanji, "Aku akan meminta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, yaitu Roh Kudus." Roh Kudus mengajarkan kita untuk menguasai diri dan hidup sesuai dengan kehendak Allah. Dikuatkan oleh Roh Kudus, kita mampu mengatasi godaan dan mengendalikan diri dalam berbagai situasi.

  4. Belajarlah Bertahan dalam Kesusahan (Mahkota Kehidupan) : Yakobus 1:12 mengajarkan, "Berbahagialah orang yang tahan uji, karena apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada orang yang mengasihi Dia." Sebagai warga Kerajaan Allah, kita akan mengalami kesulitan dan pencobaan, tetapi melalui ketekunan dan iman kita akan menerima berkat dan kemenangan dari Tuhan, yaitu mahkota kehidupan yang kekal.

  5. Berusahalah Semakin Hidup Sesuai dengan Kemauan Allah (Satu Roh) : 1 Korintus 6:17 mengajarkan, "Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia." Hidup sesuai dengan kehendak Allah berarti hidup dalam kesatuan dengan Kristus, menundukkan kehendak kita pada kehendak Tuhan, dan berusaha hidup selaras dengan Roh Kudus yang ada di dalam kita.

  6. Belajarlah Mengasihi Saudara-Saudara Seiman (Melayani) : Markus 10:45 berkata, "Sebab bahkan Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." Sebagai warga Kerajaan Allah, kita dipanggil untuk melayani sesama, khususnya saudara-saudara seiman. Kasih kita kepada sesama harus terlihat dalam tindakan nyata, dalam memberi dan mendukung satu sama lain.

  7. Nyatakan Kasih kepada Semua Orang Melalui Perbuatan (Penginjilan) : Matius 28:19-20 memberi perintah, "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku... Aku menyertai kamu." Sebagai warga Kerajaan Allah, kita tidak hanya hidup untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk membawa orang lain kepada Kristus. Melalui penginjilan, kita dapat menunjukkan kasih Tuhan kepada semua orang, membawa mereka kepada keselamatan yang hanya ada di dalam Yesus Kristus.

Daftar Pustaka:

  • Alkitab

Monday, April 02, 2018

Kenapa Harus Pergi Ke Gereja

Pertanyaan tentang mengapa orang Kristen harus pergi ke gereja adalah hal yang sering muncul dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita bertanya kepada pendeta atau para pemimpin gereja, kita mungkin akan mendengar berbagai jawaban yang mengarah pada tujuan utama: untuk memuliakan Tuhan dan mendapatkan berkat dari-Nya. Namun, ada pandangan yang berkembang bahwa jika seseorang tidak pergi ke gereja, mereka dianggap tidak hidup sesuai dengan iman mereka, atau bahkan tidak layak disebut orang Kristen yang baik.

Namun, mari kita melihat lebih dalam tentang alasan sebenarnya mengapa kita harus pergi ke gereja, bukan hanya untuk memuliakan Tuhan atau mengejar berkat, tetapi untuk memenuhi tujuan hidup sebagai ciptaan Tuhan dan mengikuti teladan Kristus.

1. Untuk Berkumpul Bersama 

Dalam Alkitab, kita diajarkan untuk tidak meninggalkan pertemuan-pertemuan ibadah (Ibrani 10:25). Berkumpul bersama di gereja adalah kesempatan untuk saling mengasihi, menasihati, dan saling mendukung. Sebagai umat Tuhan, kita sering menghadapi tantangan hidup, dan gereja adalah tempat di mana kita bisa mendapatkan dukungan rohani yang dibutuhkan. Di sana, kita saling menguatkan dalam iman dan kasih, tanpa ada kepentingan tersembunyi.


2. Untuk Mendengarkan Kotbah Tentang Firman Tuhan 

Roma 10:17 mengajarkan bahwa "Iman datang dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus." Kotbah yang disampaikan di gereja membantu kita memahami Firman Tuhan lebih dalam. Walaupun kita bisa membaca Alkitab sendiri, tetapi pendalaman Firman melalui kotbah memberi kita pemahaman yang lebih kaya dan mencegah kita dari penafsiran yang salah. Gereja adalah tempat di mana kita dapat belajar bersama-sama, dibimbing oleh pengajaran yang benar.


3. Untuk Menguatkan Iman Kita

Iman adalah dasar kehidupan Kristen, sebagaimana tertulis dalam Roma 5:1, "Sebab itu, kita yang dibenarkan oleh iman, hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh Tuhan kita Yesus Kristus." Melalui ibadah di gereja, kita dikuatkan oleh firman Tuhan dan kesaksian saudara seiman, yang membantu kita untuk terus bertumbuh dalam iman, meskipun kita mengalami kesulitan atau pencobaan.


4. Untuk Keluarga Kita

Ke gereja bersama keluarga adalah tindakan yang sangat penting, terutama bagi orang tua yang ingin menanamkan nilai-nilai moral dan ajaran Kristus kepada anak-anak mereka. Dalam Amsal 22:6, dikatakan, "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya ia tidak akan menyimpang dari jalan itu." Gereja adalah tempat yang tepat bagi anak-anak untuk belajar mengenal Tuhan, memahami moralitas, dan membangun hubungan yang sehat dengan sesama.


5. Untuk Memuji Tuhan Dengan Nyanyian

Dalam dunia penelitian menemukan bahwa bernyanyi mengurangi stres dan meningkatkan kualitas hidup serta mempererat ikatan sosial.

Dan sebuah studi oleh sekelompok ilmuwan dari Inggris dan Australia (Clift et al., 2007) menunjukkan bagaimana nyanyi paduan suara berdampak positif terhadap kualitas hidup, kesejahteraan, dan kesehatan. Riset yang melibatkan lebih dari 600 penyanyi paduan suara dari seantero Inggris tersebut memberikan akun empiris bagaimana mereka yang kesehatan psikologisnya relatif rendah memperoleh manfaat dari menyanyi paduan suara. Secara spesifik, empat kelompok berikut memperoleh manfaat paling besar dari nyanyi paduan suara:
  1. Mereka yang memiliki masalah kesehatan mental berkepanjangan
  2. Mereka yang memiliki masalah signifikan dalam hubungan/keluarga
  3. Mereka yang memiliki masalah kesehatan fisik
  4. Mereka yang sedang berduka karena kematian seseorang
Lebih jauh, penelitian ini juga menjelaskan bagaimana persisnya manfaat ini bekerja pada penyanyi. Para ilmuwan dari Universitas Canterbury Christ Church, Kolese Musik Royal Northern dan Universitas Griffith ini mengungkap enam “mekanisme membangun” dalam proses nyanyi paduan suara, yaitu:
  • efek positif
  • perhatian yang terfokus
  • pernapasan mendalam
  • dukungan sosial
  • rangsangan kognitif
  • komitmen teratur
Paduan Suara adalah sajian musik vokal oleh beberapa orang dengan memadukan berbagai jenis suara menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat mengungkapkan jiwa lagu yang dinyanyikan dan hal itu dapat kita lakukan kalau kita ke Gereja.


6. Untuk Berdoa Bersama

Beberapa manfaat dari doa bersama adalah:
  1. Dengan berdoa bersama, kita dapat menaikkan lebih banyak doa secara kolektif. Setiap kita memiliki cara yang unik untuk berdoa, dan berdoa bersama-sama akan membawa suara yang baru akan kebutuhan yang didoakan itu.
  2. Berdoa bersama-sama memberi kita rasa memiliki yang mendalam. Ketika kita menjadi bagian dari sebuah kelompok, kita merasa menjadi bagian yang penting dari sebuah tujuan yang lebih besar.
  3. Berdoa bersama-sama meningkatkan suasana hati kita. Ketika kita pulang dari sebuah persekutuan doa, kita merasa sangat terhibur karena dalam persekutuan itu kita tidak hanya memperhatikan orang lain, tetapi juga merasakan kasih serta kepedulian dari mereka.
  4. Berdoa bersama-sama membuka hati kita terhadap kebutuhan orang-orang di sekitar kita dan mengingatkan kita bahwa kadang-kadang kita bisa menjadi jawaban bagi doa seseorang.

7. Untuk Berguna Bagi Orang Lain

Gereja merupakan sebuah wadah terbaik bagi orang Kristen untuk ber-Fellowship. Dalam Bahasa Indonesia, kata yang digunakan untuk menyatakan Fellowship adalah Persekutuan. Kata fellowship sebenarnya adalah frasa yang terbentuk dari dua kata dasar Fellow yang berarti teman dan kata Ship yang berarti Kapal atau wadah. Perpaduan dari dua kata dasar inilah yang membentuk kata Fellowship mempunyai makna : wadah dari orang-orang yang saling berteman.
Ketika berteman kita dapat berguna bagi orang lain. Kita dapat saling menguatkan dan saling bahu membahu mencari solusi yang sedang dihadapi teman kita. Ataupun bersama-sama kita dapat menjadi sebuah kekuatan yang baik untuk menolong kelompok yang lebih besar, mengasihi sesama, sebagaimana ajaran dalam Alkitab.


8. Untuk Mengikuti Jejak Yesus

Kata Kristen sendiri memiliki arti "pengikut Kristus atau "pengikut Yesus". Murid-murid Yesus Kristus untuk pertama kalinya disebut Kristen ketika mereka berkumpul di Antiokia (Kisah Para Rasul 11: 26b). Sebagai pengikut Yesus, kita harus belajar mengikuti kebiasaan yang dilakukan Yesus. Dalam Alkitab jelas dapat kita baca bahwa Yesus rajin pergi ke tempat ibadah, sehingga sangat janggal kalau orang kristen jarang atau tidak pernah ke gereja.

KESIMPULAN
Pergi ke gereja bukanlah sekadar kewajiban atau rutinitas, tetapi lebih kepada kebutuhan rohani kita sebagai ciptaan Tuhan. Gereja adalah tempat kita diperbarui, disegarkan, dan diperlengkapi untuk menjalani hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Dalam Matius 11:28, Yesus mengundang kita, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu." Gereja adalah tempat di mana kita dapat menemukan kelegaan dan pertolongan dalam perjalanan hidup kita.

Daftar Pustaka :
  • Alkitab
  • https://youtu.be/mLNdksSFtyE
  • https://sanguinischoraliensis.wordpress.com/2013/06/16/mengapa-semua-orang-seharusnya-berpaduan-suara-kata-ilmuwan/
  • http://doa.sabda.org/kekuatan_dalam_doa_bersamasama
  • http://torehanpenaku.blogspot.co.id/2008/04/bersekutu-dalam-kerangka-yang-benar.html

Tips Latihan Mata Untuk Meningkatkan Penglihatan


Pentingnya Menjaga Kesehatan Mata dan Latihan Mata yang Efektif

Mata adalah salah satu pancaindra yang memiliki peran vital dalam kehidupan manusia. Dengan mata, kita mampu menikmati keindahan dunia, mengapresiasi warna-warna yang menakjubkan, dan mengenali bentuk-bentuk yang beragam. Fungsi penglihatan ini tidak hanya mendukung aktivitas sehari-hari, tetapi juga memperkaya pengalaman emosional dan intelektual kita. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mata menjadi sebuah prioritas yang tidak dapat diabaikan.

Salah satu cara untuk menjaga mata tetap sehat adalah melalui latihan-latihan sederhana yang dapat membantu meningkatkan fleksibilitas otot mata, melancarkan aliran darah, dan mempertahankan penglihatan yang optimal. Latihan mata juga dapat mengurangi ketegangan yang sering terjadi akibat penggunaan perangkat digital yang berlebihan.


Latihan Mata yang Dapat Dilakukan Secara Rutin

Berikut adalah beberapa latihan mata yang sederhana namun efektif untuk menjaga kesehatan mata Anda:

1. Fokus pada Objek Jarak Jauh

Melatih mata untuk fokus pada objek yang jauh membantu mengurangi ketegangan pada otot mata.

  • Caranya: Pilih objek yang jauh, seperti bulan di malam hari. Pandang objek tersebut dengan fokus selama 3-5 menit setiap hari.
  • Manfaat: Latihan ini membantu relaksasi mata setelah aktivitas yang melibatkan fokus pada layar atau benda dekat.

2. Latihan Berkedip Cepat

Berkedip secara cepat dapat merangsang produksi cairan mata, yang penting untuk menjaga kelembapan dan mencegah mata kering.

  • Caranya: Kedipkan mata dengan cepat sebanyak 20-30 kali tanpa meremas atau menutup mata terlalu erat. Setelah selesai, tutup mata selama beberapa detik untuk memberi waktu istirahat.
  • Manfaat: Melancarkan sirkulasi darah di area mata dan menjaga kebugaran otot kelopak mata.

3. Gerakan Memutar Mata

Latihan memutar mata membantu meningkatkan fleksibilitas otot mata dan memperbaiki koordinasi.

  • Caranya: Putar mata Anda searah jarum jam selama beberapa detik, lalu berlawanan arah jarum jam. Ulangi 4-5 kali setiap hari.
  • Manfaat: Mengurangi kekakuan otot mata dan meningkatkan daya penglihatan.

4. Latihan Fokus dengan Pensil

Latihan ini membantu melatih kemampuan fokus mata pada objek bergerak, yang penting untuk keseimbangan penglihatan dekat dan jauh.

  • Caranya: Pegang sebuah pensil di depan Anda pada jarak pandang nyaman. Fokuskan pandangan pada pensil tersebut. Secara perlahan, gerakkan pensil mendekati hidung, lalu jauhkan kembali. Ulangi hingga 10 kali setiap hari.
  • Manfaat: Meningkatkan koordinasi antara kedua mata dan mempertajam kemampuan fokus.

Mengintegrasikan Latihan Mata ke dalam Kehidupan Sehari-hari

Latihan mata dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, terutama saat Anda merasa mata lelah akibat bekerja di depan layar komputer atau membaca dalam waktu lama. Penting untuk konsisten dalam melakukannya agar manfaatnya dapat dirasakan secara maksimal.

Selain melakukan latihan mata, menjaga pola hidup sehat juga berperan penting dalam menjaga kesehatan mata. Konsumsi makanan yang kaya vitamin A, seperti wortel, bayam, dan ikan berlemak, serta pastikan Anda memiliki waktu istirahat yang cukup. Jika Anda memiliki keluhan pada mata, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis mata untuk mendapatkan penanganan yang tepat.


KESIMPULAN :
Latihan mata adalah langkah sederhana namun sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan dan fungsi penglihatan. Dengan rutin melatih mata, Anda tidak hanya meningkatkan fleksibilitas otot mata, tetapi juga mencegah gangguan yang dapat mengurangi kualitas hidup.

Daftar Pustaka:

Tuesday, November 03, 2015

Pedoman Hidup Dalam Kebenaran


Makna Kebenaran dalam Perspektif Teologi dan Kehidupan

Secara etimologis, kata "kebenaran" berakar pada kata dasar "benar." Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kebenaran sebagai “keadaan yang cocok dengan fakta atau kenyataan, sesuatu yang sungguh-sungguh, seperti suara hati, kejujuran, persetujuan, perkenan, atau hal yang sesungguhnya.” Definisi ini memberikan landasan dasar bahwa kebenaran berkaitan dengan integritas dan keselarasan antara fakta dan kenyataan yang obyektif.


Kebenaran dalam Alkitab

Dalam Bahasa Ibrani dan Yunani

Dalam bahasa Ibrani, kebenaran diterjemahkan sebagai tsadaq, yang berarti tindakan yang benar, adil, atau sesuai dengan kehendak Allah. Sementara dalam bahasa Yunani, digunakan kata dikaioo, yang merujuk pada tindakan menyatakan atau membenarkan seseorang. Istilah ini sering dipahami dalam konteks persidangan, di mana seseorang dinyatakan benar oleh otoritas yang sah.

Konsep ini tidak mengimplikasikan transformasi ke dalam kebenaran, melainkan pengakuan atas kebenaran. Dalam pengertian ini, Allah sebagai Hakim yang adil menyatakan umat-Nya benar melalui iman kepada Yesus Kristus (Roma 3:22).

Dalam Bahasa Inggris

Dalam bahasa Inggris, kebenaran diterjemahkan sebagai true, yang berarti sejati, tulus, dan sesuai dengan kenyataan. Makna ini mencerminkan pengharapan bahwa kebenaran haruslah berdiri teguh pada kenyataan obyektif yang tidak terdistorsi oleh kepalsuan.


Kebenaran dan Kehidupan Manusia

Dalam menjalani hidup, menjadi "orang baik" saja tidaklah cukup. Seperti yang sering ditekankan dalam prinsip teologi, "orang baik belum tentu benar, tetapi orang benar pasti baik." Kebenaran adalah standar moral dan spiritual yang lebih tinggi dari sekadar kebaikan.

Hidup dalam kebenaran memungkinkan seseorang untuk menjalani hidup dengan lebih mudah, penuh sukacita, dan damai sejahtera, karena ia hidup selaras dengan kehendak Allah. Seperti yang disampaikan dalam Mazmur 119:105, "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku." Firman Tuhan menjadi pemandu utama dalam menjalani hidup yang benar di tengah tantangan dunia.


Pedoman Hidup dalam Kebenaran

Untuk menjalani hidup yang mencerminkan kebenaran, Alkitab memberikan pedoman yang jelas. Dalam Titus 2:1-8, Paulus menguraikan instruksi spesifik untuk berbagai kelompok dalam komunitas gereja:

1. Pria yang Lebih Tua

  • Hidup sederhana: Tidak dikuasai oleh materialisme, melainkan fokus pada hal-hal kekal.
  • Hidup terhormat: Menjadi panutan dengan menjaga integritas dan karakter.
  • Bijaksana: Mengambil keputusan yang mencerminkan hikmat dan pengetahuan akan kehendak Allah.
  • Sehat dalam iman: Memelihara hubungan dengan Allah melalui iman yang teguh.
  • Kasih: Mengasihi sesama dengan tulus, tanpa pamrih.
  • Ketekunan: Tetap setia dalam menghadapi tantangan hidup dengan kesabaran dan keyakinan kepada Tuhan.

2. Wanita yang Lebih Tua

  • Hidup sebagai orang yang beribadah: Menunjukkan kesalehan dalam setiap aspek kehidupan.
  • Tidak memfitnah: Menjaga kata-kata agar membangun, bukan merusak.
  • Tidak menjadi hamba anggur: Menjauhkan diri dari kebiasaan yang merugikan, seperti kecanduan.
  • Cakap mengajarkan hal-hal baik: Menjadi mentor bagi generasi muda.

3. Kaum Muda

  • Menguasai diri: Mempraktikkan disiplin diri dalam segala aspek kehidupan.
  • Teladan dalam berbuat baik: Menunjukkan iman melalui tindakan nyata.
  • Jujur: Menjadi pribadi yang transparan dan dapat dipercaya.
  • Sehat dalam ajaran: Memelihara pemahaman doktrinal yang benar dan sesuai dengan Firman Tuhan.
  • Tidak tercela: Menjaga reputasi agar mencerminkan kemuliaan Allah.

Kebenaran yang Membebaskan

Yesus sendiri menegaskan dalam Yohanes 8:32, "Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." Kebenaran adalah jalan menuju kebebasan sejati, membebaskan kita dari belenggu dosa, kebohongan, dan kebingungan dunia ini.

Hidup dalam kebenaran bukan hanya tentang mematuhi aturan, tetapi tentang hubungan yang intim dengan Allah, Sang Sumber Kebenaran. Hidup yang berakar dalam kebenaran Allah akan menghasilkan buah yang berlimpah, seperti yang digambarkan dalam Mazmur 1:3: "Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil."


KESIMPULAN
Hidup dalam kebenaran adalah panggilan dan tujuan bagi setiap orang percaya. Dengan mengikuti pedoman yang diberikan dalam Firman Tuhan, setiap individu dapat menjalani kehidupan yang berkenan kepada-Nya, membawa dampak positif bagi sesama, dan menikmati sukacita sejati yang datang dari Allah sendiri.

Daftar Pustaka:

Ciri-Ciri Manusia Akhir Zaman



Keadaan Manusia Pada Akhir Zaman: Sebuah Refleksi Berdasarkan 2 Timotius 3:1-9

Dalam 2 Timotius 3:1-9, Rasul Paulus dengan tegas menggambarkan perilaku manusia pada akhir zaman. Gambaran ini memberikan peringatan yang jelas tentang bagaimana moralitas, wawasan keagamaan, dan motivasi hidup manusia akan menjadi tanda-tanda dari masa-masa sukar. Berikut ini adalah elaborasi yang lebih dalam mengenai peringatan ini, yang seharusnya menjadi bahan refleksi dan introspeksi bagi kita semua.

A. Perilaku Moral Mereka

  1. Mencintai Diri Sendiri dan Menjadi Hamba Uang
    Manusia akan terjebak dalam keserakahan, menempatkan kepentingan pribadi dan kekayaan di atas segalanya (1 Timotius 6:10). Kasih kepada sesama menjadi dingin, sementara obsesi terhadap materialisme melumpuhkan kasih kepada Tuhan (Matius 24:12).

  2. Membual dan Menyombongkan Diri
    Mereka mengagungkan diri sendiri dan mengabaikan Tuhan sebagai sumber segala berkat (Amsal 16:18). Kesombongan ini mencerminkan pemberontakan terhadap kedaulatan Tuhan dalam hidup mereka.

  3. Pemfitnah dan Berontak terhadap Orang Tua
    Pemfitnahan menjadi alat untuk merendahkan orang lain, dan ketidakpatuhan terhadap orang tua menunjukkan hilangnya rasa hormat kepada otoritas yang ditetapkan Allah (Keluaran 20:12).

  4. Tidak Tahu Berterima Kasih dan Tidak Mempedulikan Agama
    Rasa syukur memudar di tengah sikap egois. Ketidakpedulian terhadap agama mencerminkan penolakan terhadap Tuhan sebagai pusat kehidupan (Roma 1:21).

  5. Tidak Tahu Mengasihi dan Tidak Mau Berdamai
    Mereka kehilangan kasih sejati, yang adalah perintah utama Tuhan (Matius 22:37-39). Ketidakmauan untuk berdamai menciptakan konflik yang terus-menerus.

  6. Suka Menjelekkan Orang dan Tidak Dapat Mengekang Diri
    Ucapan mereka melukai orang lain (Yakobus 3:6), dan hidup mereka didominasi oleh hawa nafsu tanpa kendali.

  7. Garang dan Tidak Suka yang Baik
    Sifat mereka menjadi kasar, tidak menghargai apa yang baik, dan mengkhianati nilai-nilai kebenaran.

  8. Suka Mengkhianat dan Tidak Berpikir Panjang
    Pengkhianatan menjadi cara hidup mereka, tanpa memikirkan konsekuensi jangka panjang. Mereka bertindak sembrono dan berlagak tahu segalanya.

  9. Lebih Menuruti Hawa Nafsu daripada Menuruti Allah
    Hawa nafsu menjadi penguasa hidup mereka, menggantikan ketaatan kepada Allah. Seperti yang disebutkan dalam Roma 8:8, "Mereka yang hidup dalam daging tidak mungkin berkenan kepada Allah."


B. Wawasan Keagamaan Mereka

  1. Menjalankan Ibadah Secara Lahiriah
    Walaupun tampak religius, hati mereka jauh dari Tuhan. Mereka menyangkal kuasa Allah dalam kehidupan mereka, seperti yang dinyatakan dalam Matius 15:8, "Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku."
  2. Kekosongan Iman
    Keimanan mereka hanya di permukaan. Tidak ada transformasi sejati dalam hidup mereka karena mereka memungkiri kuasa injil yang membawa keselamatan.

C. Kekeranjingan Mereka Akan Pengikut

  1. Menyelundup ke Rumah Orang Lain
    Mereka memanfaatkan kelemahan orang lain untuk kepentingan pribadi, seperti perempuan-perempuan yang lemah dan dikuasai oleh dosa. Hal ini menunjukkan manipulasi dan niat jahat yang merusak.

  2. Selalu Ingin Diajar, tetapi Tidak Pernah Mengenal Kebenaran
    Kebenaran yang berasal dari Tuhan ditolak karena hati mereka keras dan tidak mau taat (Yohanes 8:32). Mereka mendengar tanpa mempraktikkan, dan iman mereka kosong tanpa perbuatan.

  3. Akal yang Bobrok dan Iman yang Tidak Tahan Uji
    Kebobrokan akal mereka menunjukkan ketidakmampuan untuk membedakan yang benar dan salah. Iman mereka gagal dalam ujian karena tidak didasarkan pada kebenaran Kristus (Yakobus 2:17).

  4. Kebodohan yang Nyata
    Paulus menegaskan bahwa kebodohan mereka akan menjadi nyata bagi semua orang, sebagaimana kebodohan Yanes dan Yambres yang melawan Musa (2 Timotius 3:8-9). Mereka tidak akan maju dalam hikmat Tuhan.


KESIMPULAN

Gambaran ini adalah cermin yang tajam untuk melihat keadaan hati dan perilaku manusia di akhir zaman. Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk menjadi terang di tengah kegelapan dan menjauhkan diri dari sifat-sifat yang merusak ini. Filipi 4:8 mengingatkan kita untuk memikirkan semua yang benar, mulia, adil, suci, manis, dan sedap didengar.

Masa ini mengingatkan kita untuk tetap setia kepada Firman Tuhan, hidup dalam kasih, dan menjadi saksi Kristus di dunia yang semakin kehilangan arah.

Daftar Pustaka:


"Kehidupan Kristen yang Normal" oleh Watchman Nee

1. Dasar Kehidupan Kristen: Bukan Usaha Manusia, tetapi Karya Kristus Watchman Nee menegaskan bahwa kehidupan Kristen yang sejati bukanlah ...