Hidup itu bukan soal jadi besar atau cepat, tapi soal hidup benar dan setia. Hidup bukan soal menerima terus, tapi soal mau memberi. Hidup juga bukan untuk pamer, tapi berjalan bersama dalam keadilan, kasih, dan kerendahan hati.
Sunday, October 10, 2021
How to Talk to people
Thursday, September 23, 2021
Falsafah Lari Ku
Wednesday, September 22, 2021
The Ministry by Ps. Charles R. Swindoll (Chuck)
Monday, June 21, 2021
5 Keyakinan Penting untuk Hati yang Damai
- "Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia". (Kolose 1:17)
- "Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatu pun yang baik". (Mazmur 34:10)
- "Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kau buat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya". (Mazmur 139:13-16)
- "Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib". (1 Petrus 2:9)
- "Sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi". (Efesus 2:10)
- Charles Frazier Stanley, Finding Peace (T. Nelson Publishers, 2003)
Sunday, January 17, 2021
Beda Pencobaan dan Ujian
Perbedaan Pencobaan dan Ujian Berdasarkan Perspektif Alkitab
1. Sumber
- Pencobaan:
- Sumbernya adalah Iblis (Matius 4:1; Yakobus 1:13).
- Dapat juga berasal dari keinginan daging manusia (Yakobus 1:14).
- Ujian:
- Sumbernya adalah Tuhan (Kejadian 22:1; Yakobus 1:3).
- Tuhan mengizinkan ujian sebagai bagian dari proses membentuk karakter umat-Nya.
2. Motivasi
- Pencobaan:
- Motivasi Iblis adalah untuk menggoda dan menjatuhkan manusia ke dalam dosa (1 Petrus 5:8).
- Berakar dari kebencian terhadap manusia sebagai ciptaan Tuhan.
- Ujian:
- Motivasi Tuhan adalah untuk membentuk, memurnikan, dan menguatkan iman (Yakobus 1:2-3; 1 Petrus 1:6-7).
- Berakar dari kasih Tuhan kepada umat-Nya.
3. Tujuan
- Pencobaan:
- Untuk menjauhkan manusia dari Tuhan (Yakobus 1:15).
- Untuk menghancurkan iman dan membawa pada kehancuran rohani (Yohanes 10:10).
- Ujian:
- Untuk mendekatkan manusia kepada Tuhan (Yakobus 4:8).
- Untuk memurnikan iman (1 Petrus 1:7) dan menumbuhkan ketekunan serta pengharapan (Roma 5:3-4).
- Untuk membuktikan ketaatan kepada Tuhan (Kejadian 22:12).
4. Fenomena yang Terlihat
- Pencobaan:
- Sering kali berwujud dalam bentuk godaan untuk melakukan dosa:
- Keinginan mata, keinginan daging, dan keangkuhan hidup (1 Yohanes 2:16).
- Contoh: godaan Hawa untuk memakan buah terlarang (Kejadian 3:1-6).
- Dapat tampak menarik atau menyenangkan di awal tetapi berujung pada dosa dan kehancuran (Yakobus 1:14-15).
- Ujian:
- Sering kali berwujud dalam bentuk kesulitan atau tantangan hidup:
- Kesulitan ekonomi, penganiayaan, atau kehilangan (Ayub 1:13-22).
- Contoh: Abraham diminta untuk mempersembahkan Ishak (Kejadian 22:1-19).
- Tampak berat atau menyakitkan, tetapi menghasilkan buah kebenaran (Ibrani 12:11).
Dukungan Ayat-Alkitab
-
Pencobaan:
- "Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: Pencobaan ini datang dari Allah! Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun." (Yakobus 1:13).
- "Tetapi setiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya." (Yakobus 1:14).
- "Iblis berjalan keliling seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." (1 Petrus 5:8).
-
Ujian:
- "Maka Allah mencoba Abraham" (Kejadian 22:1).
- "Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan." (Yakobus 1:2-3).
- "Imanmu diuji, sama seperti emas diuji dalam api, supaya nyata bahwa imanmu itu lebih mahal daripada emas yang fana." (1 Petrus 1:7).
Sunday, January 03, 2021
Sisilah Raja-Raja Israel Dan Yehuda
Berikut adalah silsilah raja-raja Israel dan Yehuda yang tercatat dalam Alkitab. Setelah kerajaan Israel pecah menjadi dua (setelah pemerintahan Salomo), kerajaan itu terbagi menjadi Kerajaan Israel (utara) dan Kerajaan Yehuda (selatan).
1. Kerajaan Bersatu
-
Saul (1050–1010 SM)
- Suku: Benyamin.
- Raja pertama Israel, diurapi oleh Samuel (1 Samuel 10).
-
Daud (1010–970 SM)
- Suku: Yehuda.
- Dikenal sebagai raja yang berkenan di hati Tuhan (1 Samuel 13:14).
-
Salomo (970–931 SM)
- Anak Daud dan Batsyeba.
- Dikenal atas hikmatnya dan membangun Bait Suci pertama di Yerusalem.
2. Kerajaan Israel (Utara)
Kerajaan ini terdiri dari 10 suku dan beribukota di Samaria. Semua raja Israel utara dianggap tidak setia kepada Tuhan.
- Yerobeam I (931–910 SM)
- Nadab (910–909 SM)
- Baesa (909–886 SM)
- Ela (886–885 SM)
- Zimri (885 SM, 7 hari)
- Omri (885–874 SM)
- Ahab (874–853 SM)
- Ahazia (853–852 SM)
- Yoram (852–841 SM)
- Yehu (841–814 SM)
- Yoahas (814–798 SM)
- Yoas (798–782 SM)
- Yerobeam II (793–753 SM)
- Zakharia (753–752 SM)
- Salum (752 SM, 1 bulan)
- Menahem (752–742 SM)
- Pekahya (742–740 SM)
- Pekah (740–732 SM)
- Hosea (732–722 SM)
- Kerajaan Israel runtuh pada 722 SM akibat penaklukan Asyur.
3. Kerajaan Yehuda (Selatan)
Kerajaan ini terdiri dari 2 suku (Yehuda dan Benyamin) dan beribukota di Yerusalem. Raja-raja Yehuda lebih setia kepada Tuhan dibanding raja Israel utara.
- Rehabeam (931–913 SM)
- Abia (913–911 SM)
- Asa (911–870 SM)
- Yosafat (870–848 SM)
- Yoram (848–841 SM)
- Ahazia (841 SM)
- Atalya (841–835 SM, seorang ratu)
- Yoas (835–796 SM)
- Amazia (796–767 SM)
- Uzia (Azarya) (767–740 SM)
- Yotam (740–732 SM)
- Ahaz (732–716 SM)
- Hizkia (716–687 SM)
- Manasye (687–642 SM)
- Amon (642–640 SM)
- Yosia (640–609 SM)
- Yoahas (609 SM, 3 bulan)
- Yoyakim (609–598 SM)
- Yoyakhin (598–597 SM, 3 bulan)
- Zedekia (597–586 SM)
- Kerajaan Yehuda runtuh pada 586 SM akibat penaklukan Babel.
Catatan Penting:
- Israel Utara: Tidak ada raja yang setia kepada Tuhan, mereka sering menyembah berhala.
- Yehuda Selatan: Beberapa raja setia kepada Tuhan (contoh: Asa, Yosafat, Hizkia, dan Yosia).
- Banyak nubuat dan teguran dari nabi-nabi seperti Elia, Elisa, Yesaya, dan Yeremia terjadi selama masa pemerintahan raja-raja ini.
- Alkitab
Saturday, January 02, 2021
Puasa dalam Alkitab: Pelajaran dari Tokoh-Tokoh dan Tujuan Rohani di Baliknya
- Puasa Musa, 40 hari 40 malam tidak makan roti dan tidak minum air (Keluaran 24:16 dan Keluaran 34:28);
- Puasa Daud, tidak makan dan semalaman berbaring di tanah (2 Samuel 12:16);
- Puasa Elia, 40 hari 40 malam berjalan kaki (1 Raja-Raja 19:8);
- Puasa Ester, 3 hari 3 malam tidak makan dan tidak minum (Ester 4:16);
- Puasa Ayub, 7 hari 7 malam tidak bersuara (Ayub 2:13);
- Puasa Daniel, 10 hari hanya makan sayur dan minum air putih (Daniel 1:12), doa dan puasa (Daniel 9:3), berkabung selama 21 hari (Daniel 10:2);
- Puasa Yunus, 3 hari 3 malam dalam perut ikan (Yunus 1:17);
- Puasa Niniwe, 40 hari 40 malam tidak makan, tidak minum dan tidak berbuat jahat (Yunus 3:7).
- Puasa Yesus, 40 hari 40 malam tidak makan (Matius 4:2);
- Puasa Yohanes Pembabtis, tidak makan dan tidak minum (Matius 11:18);
- Puasa Paulus, 3 hari 3 malam tidak makan, tidak minum dan tidak melihat (Kisah Para Rasul 9:9);
- Puasa Jemaat mula-mula, untuk menguatkan Paulus dan Barnabas dalam pelayanan (Kisah Para Rasul 13:2-3).
- Puasa dan doa sering berjalan beriringan sebagai bentuk komunikasi rohani yang intens dengan Allah. Puasa bukanlah alat untuk “memaksa” Tuhan mendengar doa kita, melainkan sarana untuk mengubah sikap dan fokus hati kita saat berdoa. Dengan menahan kebutuhan fisik seperti makan, kita menaruh perhatian penuh pada Tuhan, melepas gangguan duniawi, dan membuka diri untuk mendengar suara-Nya dengan lebih jelas. Dalam konteks Ezra, puasa membantu jemaat menunjukkan kesungguhan dan kerendahan hati saat memohon perlindungan dan penyertaan Tuhan dalam perjalanan berbahaya.
- Puasa juga merupakan bentuk pencarian arah dan hikmat ilahi. Ketika umat Israel berpuasa di Hakim-Hakim 20, mereka bukan berusaha mengubah kehendak Tuhan, melainkan menyiapkan hati agar lebih peka dan taat pada petunjuk-Nya. Puasa memperdalam kepekaan rohani, menajamkan pendengaran rohani sehingga kita tidak sekadar mendengar suara kita sendiri, melainkan benar-benar menangkap kehendak Allah. Ini penting terutama saat kita menghadapi keputusan besar atau jalan yang penuh tantangan.
- Mengekspresikan kesedihan adalah salah satu alasan utama berpuasa. Pernahkah kita menyadari bahwa saat kita meneteskan air mata karena kesedihan, kita kehilangan keinginan untuk makan? Ketika kita berduka, keluarga dan teman-teman kita seringkali harus memohon kepada kita untuk makan karena respon tubuh yang tepat terhadap kesedihan adalah berpuasa. Sebuah contoh utama terjadi dalam 2 Samuel 1:12, di mana Daud dan orang-orangnya digambarkan sebagai “berkabung dan menangis dan berpuasa sampai malam” untuk teman-teman mereka, musuh mereka dan bangsanya.
- Puasa dalam konteks ini adalah sarana memohon pertolongan Allah dalam menghadapi ancaman nyata, baik dari musuh maupun situasi sulit lainnya. Puasa yang dilakukan bersama-sama menunjukkan persatuan umat dan kesungguhan mereka dalam mencari keselamatan ilahi. Ini bukan sekadar ritual, tetapi langkah aktif dalam peperangan rohani dan fisik, di mana umat mengakui keterbatasan mereka dan menyerahkan hasilnya sepenuhnya kepada kuasa Tuhan.
- Puasa adalah tanda pertobatan yang nyata, bukan sekadar kata-kata kosong. Saat umat Israel berpuasa dan bersujud, mereka menunjukkan kesungguhan hati dalam meninggalkan dosa dan berbalik kepada Tuhan. Puasa dalam konteks pertobatan mengandung elemen kesedihan atas kesalahan, pengakuan dosa, dan tekad untuk berubah, sekaligus mengundang anugerah pengampunan dan pembaruan dari Allah.
- Kerendahan hati adalah sikap hati yang paling berkenan kepada Tuhan, dan puasa merupakan ekspresi eksternal dari kerendahan tersebut. Donald Whitney menekankan bahwa puasa itu sendiri bukan kerendahan hati, melainkan tanda atau buah dari kerendahan hati sejati. Dengan menahan diri dari kebutuhan fisik, kita mengakui ketergantungan penuh pada Allah, mengurangi kesombongan diri, dan membuka diri untuk mengalami kuasa dan kasih karunia-Nya secara lebih mendalam.
- Nehemia menunjukkan bahwa puasa dapat menjadi wujud nyata dari kepedulian dan komitmen terhadap misi Tuhan. Saat mendengar berita yang memilukan tentang Yerusalem, ia berpuasa dan berdoa sebagai tanda perhatian yang mendalam dan permohonan agar Tuhan menggerakkan tangan-Nya dalam pemulihan. Puasa dalam konteks ini mendorong kita untuk aktif terlibat secara rohani dalam pekerjaan Allah dan menunjukkan solidaritas dengan visi ilahi.
- Yesaya mengajarkan bahwa puasa sejati tidak hanya tentang menahan diri secara pribadi, tetapi juga harus disertai dengan tindakan nyata bagi sesama—memberi makan orang lapar, membebaskan yang tertindas, dan memperhatikan kebutuhan orang miskin. Puasa menjadi sarana melatih kasih dan keadilan sosial, di mana kita mengorbankan kebutuhan diri untuk melayani dan memperhatikan sesama sebagai bagian dari ibadah yang menyenangkan hati Tuhan.
- Puasa Yesus di padang gurun menjadi contoh utama bagaimana puasa memperkuat ketahanan rohani menghadapi godaan. Dengan mengendalikan kebutuhan jasmani, Yesus menegaskan pengabdian penuh kepada kehendak Allah dan menolak godaan duniawi. Puasa menguatkan kita dalam pertempuran rohani dengan mengasah disiplin diri, memperkuat fokus pada Tuhan, dan mengurangi kelemahan yang bisa dimanfaatkan oleh si jahat.
- Puasa juga merupakan bentuk penyembahan yang dalam, di mana kita menunjukkan apa yang paling kita rindukan dan hargai dalam hidup ini. John Piper mengatakan, “Apa yang paling kita lapar, kita sembah.” Dengan puasa, kita menempatkan Allah sebagai pusat kehidupan, melepaskan ketergantungan pada kebutuhan jasmani dan mengekspresikan cinta sejati kepada-Nya yang mengalahkan segala sesuatu. Ini adalah pernyataan totalitas dan kasih dalam hubungan kita dengan Tuhan.
Merah Putih: Dari Laut Maluku ke Panji Majapahit
Pertanyaan tentang siapa yang lebih dulu mengenal warna merah putih — Maluku atau Majapahit — memang menarik. Banyak orang mengira simbol me...
-
Berikut adalah silsilah raja-raja Israel dan Yehuda yang tercatat dalam Alkitab. Setelah kerajaan Israel pecah menjadi dua (setelah pemerin...
-
Kerub (cherubim) dan Malaikat (angel) adalah dua jenis makhluk surgawi yang disebut dalam Alkitab, tetapi mereka memiliki perbedaan fungsi,...
-
Tita = perintah, Waka = Jaga Titawak a = Perintah jaga. Bertolak dari perkataan ini, maka jelas dapatlah kami ceritakan sekeda...






