Langkahkan kaki kecilmu, dalam kesederhanaan yang lestari. Berbuatlah bagi sesama, seperti untuk dirimu sendiri : Hiduplah adil. Kasihilah dengan tulus. Berjalanlah dengan rendah hati.
Thursday, May 15, 2025
Buah Sulung
Pengenapan Nubuat oleh Yesus di Kayu Salib
- Markus 15:34 (dalam bahasa Aram) dan Matius 27:46 (dalam bahasa Ibrani: Eli, Eli, lema sabakhtani?).
- Mazmur 22:1 : Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?
- Yesus mengutip langsung ayat ini untuk menunjukkan bahwa penderitaan-Nya adalah penggenapan nubuat tentang Mesias yang menderita.
- Mazmur 22:6-18
- Detail lain dalam Mazmur 22 menggambarkan penderitaan orang yang diremehkan, tulang-tulang yang terlepas, dan pakaian yang diundi (terjadi saat penyaliban Yesus).
- Yohanes 19:28 : Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia — supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci —: "Aku haus!"
- Mazmur 69:21 : Mereka memberi aku makan racun, dan pada waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam.
- Yesus diberi anggur asam (cuka) di kayu salib (Matius 27:48), menggenapi nubuat ini.
- Lukas 23:34 : "Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya."
- Yesaya 53:12 : Ia menyerahkan diri-Nya ke dalam maut... dan Ia membawa dosa banyak orang serta menjadi perantara bagi pemberontak-pemberontak.
- Yesus menjadi pengantara bagi mereka yang menyalibkan-Nya, sesuai nubuat tentang Mesias yang menderita sebagai korban penebus.
- Lukas 23:43 : Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
- Yesaya 53:11 : Oleh karena kepenuhan jiwa-Nya, Ia akan melihat keturunan-Nya, memperpanjang umur-Nya, dan kehendak TUHAN akan terlaksana oleh-Nya.
- Yesus memberikan hidup kekal kepada penjahat yang bertobat, menunjukkan kuasa-Nya sebagai Mesias untuk menyelamatkan.
- Yohanes 19:26-27 : Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.
- Mazmur 69:8-9 : Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku orang asing bagi anak-anak ibuku; sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku.
- Yesus, dalam penderitaan-Nya, diasingkan oleh banyak orang, termasuk keluarga-Nya (Markus 3:21). Pemeliharaan-Nya terhadap Maria mencerminkan penggenapan nubuat tentang kesepian Mesias.
- Yohanes 19:30 : Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
- Kejadian 2:1-3 (Penggenapan "penciptaan baru")
- Kata "Tetelestai" (Yunani: "sudah selesai") merujuk pada penyelesaian karya penebusan, seperti Allah menyelesaikan penciptaan.
- Mazmur 22:31 : Mereka akan memberitakan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir, sebab Ia telah melakukannya.
- Kata "Ia telah melakukannya" (dalam Septuaginta/Yunani: tetelestai) paralel dengan ucapan Yesus.
- Lukas 23:46 : Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.
- Mazmur 31:5 : Ke dalam tangan-Mulah Kuserahkan nyawaku; Engkau membebaskan aku, ya TUHAN, Allah yang setia.
- Yesus mengutip langsung Mazmur ini, menegaskan ketaatan-Nya kepada Bapa dan penggenapan nubuat tentang kematian-Nya yang bersifat sukarela.
- Yohanes 19:34-37 : tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air. Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: "Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan." Dan ada pula nas yang mengatakan: "Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam.
- Zakharia 12:10 : Mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam.
- Yohanes 19:23-24 : Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian — dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain: "Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya." Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: "Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku." Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu.
- Mazmur 22:18 : Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku.
- Yohanes 19:33-36 : tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air. Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya.
- Keluaran 12:46 : Paskah itu harus dimakan dalam satu rumah juga; tidak boleh kaubawa sedikit pun dari daging itu keluar rumah; satu tulang pun tidak boleh kamu patahkan. (Anak Domba Paskah)
- Mazmur 34:20 : Ia melindungi segala tulangnya, tidak satu pun yang dipatahkan.
- Kesengajaan Ilahi : Setiap perkataan dan peristiwa penyaliban menunjukkan bahwa kematian Yesus bukanlah kecelakaan sejarah, melainkan rencana Allah yang telah dinubuatkan.
- Paralel dengan Anak Domba Paskah : Yesus digambarkan sebagai Anak Domba Allah (Yohanes 1:29) yang dikorbankan untuk menebus dosa, menggenapi simbolisme korban Perjanjian Lama.
- Kemenangan atas Dosa : Penggenapan nubuat menegaskan kedaulatan Allah dalam sejarah keselamatan.
Friday, April 04, 2025
Apakah Kita Benar-Benar Mengikut KRISTUS?
- Banyak orang "percaya" Yesus ada, tetapi tidak menjadikan-Nya Tuhan atas hidup mereka.
- Mengikut Kristus berarti menyerahkan kendali hidup sepenuhnya kepada-Nya (Roma 10:9-10).
- Seperti seorang prajurit mengikuti komandannya, kita mengikuti perintah Yesus tanpa negosiasi (Yohanes 14:15).
- Ini berarti mengalahkan ego, keserakahan, dan ambisi duniawi (Galatia 2:20).
- Contoh: Seorang kaya harus rela melepaskan ketergantungan pada harta (Markus 10:21).
- Salib adalah simbol penyerahan, penderitaan, dan ketaatan total (Filipi 2:5-8).
- Ini bisa berarti:
- Ditolak karena kebenaran (Matius 5:11-12).
- Meninggalkan dosa yang kita sukai (Ibrani 12:1).
- Memilih jalan yang sulit demi taat kepada Tuhan.
- Banyak orang Kristen hanya "merasa" dekat dengan Tuhan tetapi tidak benar-benar taat pada firman-Nya.
- Mengikut Kristus berarti melakukan kehendak-Nya, bahkan ketika sulit (Matius 7:21).
- Mengampuni musuh (Matius 5:44).
- Hidup dalam kekudusan (1 Petrus 1:15-16).
- Memberi dengan sukacita (2 Korintus 9:7).
- Yesus datang untuk menyelamatkan yang hilang (Lukas 19:10), dan kita dipanggil untuk menjadi alat-Nya.
- Ini bisa dilakukan melalui:
- Penginjilan (Kisah Para Rasul 1:8).
- Pelayanan kasih (Matius 25:40).
- Membawa dampak di dunia (garam & terang – Matius 5:13-16).
- Seperti Elia yang tidak ragu mengikut Allah (1 Raja-raja 19:19-21).
- Sebaliknya, Orang kaya muda pergi dengan sedih karena hartanya (Markus 10:22).
- Tidak kembali ke kehidupan lama yang penuh dosa (Efesus 4:22-24).
- Tidak kompromi dengan dunia (Roma 12:2).
- Tetap setia sekalipun dalam pencobaan (Wahyu 2:10).
Sunday, March 23, 2025
Tuntutan TUHAN Dalam Hidup Kita
Frasa "Act Justly | Love Mercy | Walk Humbly" berasal dari Mikha 6:8, yang berbunyi:
"Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?" (Mikha 6:8, TB)
Dalam bahasa Inggris (NIV):
"He has shown you, O mortal, what is good. And what does the Lord require of you? To act justly and to love mercy and to walk humbly with your God."
Mikha 6:8 adalah ayat yang sangat kuat tentang apa yang Tuhan inginkan dari umat-Nya. Untuk memahami ayat ini dengan lebih baik, kita perlu melihat konteksnya dalam kitab Mikha.
Konteks Mikha 6:8
Kitab Mikha ditulis pada masa ketika bangsa Israel jatuh dalam dosa, terutama dalam hal ketidakadilan sosial, penyembahan berhala, dan penyalahgunaan kekuasaan oleh para pemimpin. Mikha 6 menggambarkan semacam "persidangan" antara Tuhan dan Israel, di mana Tuhan menyatakan bahwa Dia telah setia kepada umat-Nya, tetapi mereka justru tidak setia.
Penafsiran Mikha 6:8
Ayat ini adalah jawaban Tuhan atas pertanyaan yang diajukan sebelumnya dalam Mikha 6:6-7, di mana orang Israel bertanya apa yang harus mereka lakukan untuk menyenangkan Tuhan. Mereka menyebutkan berbagai korban persembahan, bahkan sampai menawarkan anak sulung mereka, tetapi Tuhan menjawab bahwa yang Dia inginkan bukanlah ritual semata, melainkan kehidupan yang benar.
Tiga Tuntutan Tuhan dalam Mikha 6:8:
1. Berlaku adil (Act Justly)
- Tuhan menghendaki umat-Nya untuk hidup dalam keadilan, terutama dalam hubungan dengan sesama.
- Ini mencakup sikap jujur, tidak menindas orang lain, dan membela hak orang-orang yang tertindas (Yesaya 1:17, Amsal 21:3).
- Dalam konteks modern, ini berarti memperlakukan semua orang dengan adil dan menegakkan kebenaran.
- Kata "kesetiaan" dalam bahasa Ibrani adalah hesed, yang juga berarti kasih setia atau belas kasihan.
- Tuhan menginginkan umat-Nya untuk mengasihi dan menunjukkan belas kasihan kepada sesama, bukan hanya melakukan perbuatan baik secara mekanis, tetapi dengan hati yang penuh kasih.
- Ini mirip dengan apa yang Yesus ajarkan dalam Matius 5:7, "Berbahagialah orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan."
- Ini berarti memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan, tidak sombong, dan menyadari ketergantungan kepada-Nya.
- Tuhan tidak menginginkan kesombongan rohani atau ketaatan yang hanya sebatas ritual, tetapi hati yang benar-benar rendah hati dan taat kepada-Nya.
- Ini sesuai dengan ajaran Yesus dalam Matius 23:12, "Barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
KESIMPULAN
Monday, March 17, 2025
Makna dan Fungsi PUASA
Cara PUASA Yang Benar
Dalam Alkitab, puasa (berpantang makanan atau aktivitas tertentu) dipraktikkan sebagai bentuk penyangkalan diri, pertobatan, pencarian kehendak Allah, atau permohonan khusus, puasa bukan tindakan menyiksa diri. Namun, Alkitab tidak memberikan peraturan ketat seperti dalam tradisi atau agama tertentu, melainkan menekankan motivasi dan sikap hati. Berikut penjelasan mendalam tentang puasa yang benar menurut Alkitab:
Wednesday, March 12, 2025
KARMA apakah sama dengan HUKUM TABUR TUAI atau TIDAK?
- Kedua konsep ini mengajarkan bahwa tindakan manusia memiliki konsekuensi. Apa yang dilakukan seseorang akan menghasilkan hasil yang sesuai, baik dalam kehidupan ini maupun di masa depan.
- Dalam Buddha, karma adalah hukum alam yang mengatur bagaimana perbuatan (baik atau buruk) memengaruhi nasib seseorang dalam siklus kelahiran kembali (samsara).
- Dalam Kristen, hukum tabur tuai (Galatia 6:7) menegaskan bahwa manusia akan menuai apa yang mereka tabur, baik dalam konteks moral, spiritual, maupun kehidupan sehari-hari.
- Kedua konsep menekankan tanggung jawab individu atas tindakan mereka. Dalam Buddha, karma adalah hasil dari niat (cetana) dan perbuatan seseorang. Dalam kekristenan, hukum tabur tuai mengajarkan bahwa setiap orang bertanggung jawab atas pilihan dan perbuatannya di hadapan Allah.
- Keduanya mendorong perilaku moral dan etis. Dalam Buddha, karma mendorong orang untuk berbuat baik demi menghindari penderitaan di masa depan. Dalam kekristenan, hukum tabur tuai mengajarkan bahwa perbuatan baik akan membawa berkat, sementara perbuatan jahat akan membawa konsekuensi buruk.
- Karma dalam Buddha : Karma adalah hukum alam yang impersonal dan otomatis. Tidak ada dewa atau makhluk yang mengatur atau menghakimi karma. Karma bekerja berdasarkan niat dan perbuatan individu, dan hasilnya dapat terwujud dalam kehidupan ini atau kehidupan-kehidupan berikutnya.
- Hukum Tabur Tuai dalam Kristen : Hukum tabur tuai adalah bagian dari keadilan ilahi. Allah, sebagai hakim yang adil, mengatur dan menegakkan hukum ini. Ini bersifat personal karena terkait dengan hubungan antara manusia dan Allah.
- Karma dalam Buddha : Karma terkait erat dengan siklus kelahiran kembali (samsara) dan tujuan akhir untuk mencapai Nirvana, yaitu pembebasan dari siklus ini. Karma adalah bagian dari proses alamiah yang harus dipahami dan diatasi melalui praktik spiritual.
- Hukum Tabur Tuai dalam Kristen : Hukum Tabur Tuai terkait dengan kehidupan manusia di dunia ini dan hubungannya dengan Allah. Tujuan akhir dalam kekristenan adalah keselamatan dan hidup kekal bersama Allah, bukan pembebasan dari siklus kelahiran kembali.
- Karma dalam Buddha : Tidak ada peran Allah atau dewa dalam proses karma. Karma adalah hukum alam yang bekerja sendiri.
- Hukum Tabur Tuai dalam Kristen : Allah adalah penegak keadilan yang mengatur Hukum Tabur Tuai. Ini mencerminkan sifat Allah yang adil dan berdaulat.
- Karma dalam Buddha : Karma sering dipahami dalam konteks banyak kehidupan (reinkarnasi). Hasil karma dapat terwujud dalam kehidupan ini atau kehidupan-kehidupan berikutnya.
- Hukum Tabur Tuai dalam Kristen : Hukum Tabur Tuai umumnya dipahami dalam konteks satu kehidupan. Konsep reinkarnasi tidak ada dalam kekristenan; yang ada adalah kehidupan setelah kematian (surga atau neraka).
- Sifat hukum (impersonal vs. personal)
- Peran Allah (tidak ada vs. sentral)
- Konteks spiritual (siklus kelahiran kembali vs. hubungan dengan Allah)
- Tujuan akhir (Nirvana vs. keselamatan dan hidup kekal)
Tuesday, March 11, 2025
Institutes of the Christian Religion oleh John Calvin
- Pengetahuan tentang Allah sebagai Pencipta
- Pengetahuan tentang Allah sebagai Penyelamat dalam Kristus
- Cara Menerima Anugerah Kristus: Manfaatnya dan Buahnya
- Sarana Eksternal yang Dipakai Allah untuk Memanggil Kita ke dalam Persekutuan dengan Kristus
- Allah dan Penciptaan:
Calvin menekankan bahwa pengetahuan tentang Allah dan pengetahuan tentang diri manusia saling terkait. Manusia diciptakan untuk mengenal Allah, tetapi dosa telah mengaburkan kemampuan ini.
- Wahyu Umum dan Khusus:
Allah menyatakan diri melalui alam (wahyu umum) dan melalui Kitab Suci (wahyu khusus). Kitab Suci adalah otoritas tertinggi karena diberikan oleh ilham ilahi.
- Dosa dan Kejatuhan Manusia:
Dosa telah merusak natur manusia, membuat manusia tidak mampu menyelamatkan dirinya sendiri.
- Kebutuhan akan Penyelamat:
Karena dosa, manusia membutuhkan penebusan yang hanya bisa diberikan oleh Kristus.
- Hukum Taurat:
Hukum Taurat diberikan untuk menunjukkan dosa manusia dan mengarahkan mereka kepada Kristus.
- Pribadi dan Karya Kristus:
Calvin menjelaskan tentang natur Kristus sebagai Allah dan manusia, serta peran-Nya sebagai Nabi, Imam, dan Raja. Kematian dan kebangkitan Kristus adalah pusat keselamatan.
- Penebusan dan Pembenaran oleh Iman:
Keselamatan adalah anugerah Allah yang diterima melalui iman, bukan oleh perbuatan manusia.
- Iman dan Pembenaran:
Iman adalah sarana untuk menerima anugerah keselamatan. Pembenaran adalah tindakan Allah menyatakan orang berdosa sebagai benar karena iman mereka dalam Kristus.
- Pengudusan:
Orang percaya dipanggil untuk hidup kudus sebagai respons terhadap anugerah Allah. Pengudusan adalah proses seumur hidup.
- Predestinasi:
Calvin mengajarkan doktrin predestinasi, yaitu bahwa Allah telah memilih sebagian orang untuk keselamatan berdasarkan kedaulatan-Nya, bukan karena perbuatan manusia.
- Doa:
Doa adalah sarana penting untuk berkomunikasi dengan Allah dan mengakui ketergantungan manusia pada-Nya.
- Gereja:
Calvin menekankan pentingnya gereja sebagai komunitas orang percaya. Gereja yang sejati ditandai oleh pemberitaan Firman dan pelaksanaan sakramen yang benar.
- Sakramen:
Calvin mengakui dua sakramen: Baptisan dan Perjamuan Kudus. Sakramen adalah tanda dan meterai anugerah Allah.
- Pemerintahan Gereja:
Calvin menjelaskan struktur gereja, termasuk peran pendeta, penatua, dan diaken. Ia juga membahas disiplin gereja.
- Hubungan Gereja dan Negara:
Calvin mengajarkan bahwa gereja dan negara memiliki peran yang berbeda tetapi saling melengkapi dalam memuliakan Allah.
- Kedaulatan Allah: Allah adalah penguasa segala sesuatu, dan rencana-Nya tidak dapat digagalkan.
- Anugerah dan Keselamatan: Keselamatan adalah pemberian Allah semata, diterima melalui iman.
- Otoritas Kitab Suci: Alkitab adalah otoritas tertinggi dalam iman dan kehidupan.
- Kekudusan Hidup: Orang percaya dipanggil untuk hidup kudus sebagai respons terhadap anugerah Allah.
Wednesday, February 26, 2025
Sebab MUSA Tidak Masuk Dalam Tanah Perjanjian
Dalam kitab Bilangan 20:12, Tuhan dengan jelas menyatakan alasan mengapa Musa dan Harun tidak diizinkan masuk ke Tanah Perjanjian:
"Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: 'Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan orang Israel, itu sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka.'"
Dari pernyataan ini, ada dua aspek utama yang membuat Musa dan Harun dihukum:
1. Ketidakpercayaan dan Ketidaktaatan (Bilangan 20:8-12)
Tuhan memerintahkan Musa untuk berbicara kepada batu, tetapi Musa malah memukul batu dua kali dengan tongkatnya. Tindakan ini menunjukkan ketidakpercayaan dan ketidaktaatan Musa terhadap firman Tuhan. Secara teologis, ini adalah bentuk ketidaksabaran dan kurangnya iman dalam kepemimpinan rohani.
- Pada peristiwa pertama (Keluaran 17:6), Musa memang diperintahkan untuk memukul batu, tetapi pada peristiwa kedua (Bilangan 20), Tuhan hanya meminta Musa berbicara kepada batu.
- Dengan memukul batu dua kali, Musa menunjukkan bahwa dia mengandalkan tindakannya sendiri daripada taat pada perintah Tuhan.
2. Tidak Menghormati Kekudusan Tuhan di Hadapan Israel
Musa dan Harun tidak menghormati Tuhan sebagaimana seharusnya. Dalam teks Ibrani, kata yang digunakan untuk "menghormati kekudusan-Ku" adalah qadash, yang berarti menyatakan atau memperlihatkan kekudusan Tuhan di depan orang banyak.
- Musa dalam kemarahannya berkata, "Dengarlah sekarang, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?" (Bilangan 20:10).
- Kata "kami" di sini seolah menunjukkan bahwa Musa dan Harun mengambil kredit atas mukjizat itu, padahal itu adalah pekerjaan Tuhan.
Ini menjadi masalah serius karena pemimpin rohani harus merepresentasikan Tuhan dengan benar di hadapan umat. Dalam kasus ini, Musa dan Harun gagal memperlihatkan kemuliaan Tuhan.
Apakah Ini Satu-satunya Dosa Musa?
Meskipun Bilangan 20 menyebutkan alasan utama hukuman Musa, kita juga bisa melihat beberapa kelemahan Musa sebelumnya:
-
Ketidaksabaran dan Kemarahan Berulang Kali
- Pernah membunuh orang Mesir karena kemarahan (Keluaran 2:11-12).
- Marah kepada umat Israel berkali-kali, termasuk dalam Bilangan 20.
-
Kurangnya Percaya Diri dalam Panggilan Tuhan
- Awalnya menolak panggilan Tuhan karena merasa tidak layak dan sulit berbicara (Keluaran 4:10-14).
Namun, dosa yang langsung menyebabkan larangan masuk ke Tanah Perjanjian adalah pelanggaran di Kadesh (Bilangan 20).
Mengapa Hukuman Musa Begitu Berat?
- Tanggung Jawab Besar: Musa adalah pemimpin besar Israel; kesalahannya memiliki dampak besar bagi bangsa itu.
- Teladan bagi Israel: Sebagai nabi dan pemimpin, Musa seharusnya menjadi contoh iman dan ketaatan yang sempurna.
- Melanggar Simbol Kristus: Dalam 1 Korintus 10:4, Paulus menjelaskan bahwa batu itu melambangkan Kristus. Yesus hanya perlu "dipukul" sekali (kematian di salib), dan setelah itu, air kehidupan diberikan melalui iman, bukan dengan "memukul" lagi. Dengan memukul batu kedua kalinya, Musa secara tidak sadar merusak simbol ini.
KESIMPULAN
Hukuman Musa bukan karena Tuhan tidak mengasihi dia, tetapi karena kedudukan dan tanggung jawabnya sebagai pemimpin rohani. Meskipun tidak masuk ke Tanah Perjanjian, Musa tetap disayangi Tuhan, bahkan diizinkan melihat negeri itu dari Gunung Nebo (Ulangan 34:1-4).
Lebih luar biasa lagi, Musa akhirnya muncul di Tanah Perjanjian dalam peristiwa transfigurasi Yesus di gunung (Matius 17:1-3), yang menunjukkan bahwa Tuhan tetap memperkenankannya di dalam rencana keselamatan.
Friday, February 14, 2025
Ayat "MATIUS 23:14" Yang Tidak Ada
Ayat Matius 23:14 tidak ditemukan dalam banyak terjemahan Alkitab modern karena alasan tekstual. Ayat ini ada dalam beberapa manuskrip Alkitab yang lebih tua, terutama dalam Teks Mayoritas dan beberapa versi Textus Receptus, tetapi tidak ditemukan dalam manuskrip Yunani tertua dan terbaik, seperti Codex Sinaiticus dan Codex Vaticanus.
Isi Matius 23:14 dalam beberapa versi:
"Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat." (TB - ada dalam beberapa edisi KJV dan Textus Receptus)
Namun, banyak Alkitab modern menghapusnya atau menaruhnya dalam catatan kaki karena dianggap sebagai sisipan dari Markus 12:40 dan Lukas 20:47, yang memiliki kata-kata serupa.
Mengapa dihapus atau diberi catatan kaki?
- Tidak ditemukan dalam manuskrip tertua → Versi Yunani yang lebih awal (seperti Alexandrian) tidak memiliki ayat ini.
- Kemungkinan tambahan dari penyalin → Para ahli menduga bahwa ayat ini dimasukkan oleh penyalin Alkitab karena kesamaan dengan ayat di Injil Markus dan Lukas.
- Prinsip kritik teks → Terjemahan modern seperti NIV, ESV, dan NASB menggunakan manuskrip tertua sebagai dasar, sehingga menghilangkan ayat ini atau memberi tanda kurung.
Kesimpulan
Matius 23:14 tidak ada dalam banyak terjemahan modern karena dianggap tidak asli dalam teks Injil Matius yang paling awal. Namun, isi pesan ayat ini tetap ada dalam Markus 12:40 dan Lukas 20:47.
Kalau Anda pakai terjemahan seperti King James Version (KJV) atau Alkitab yang mengikuti Textus Receptus, ayat ini masih ada. Tapi kalau pakai TB, NIV, atau ESV, biasanya dihapus atau diberi catatan kaki.
Trisakti PANCASILA
Tiga Pilar Trisakti:
-
Berdaulat dalam Politik→ Bangsa Indonesia harus memiliki kedaulatan politik, tidak bergantung pada kekuatan asing, serta mampu menentukan kebijakan dan arah politiknya sendiri.
-
Berdikari dalam Ekonomi→ Indonesia harus memiliki ekonomi yang kuat dan mandiri, tidak tergantung pada negara lain, serta mampu mengelola sumber daya sendiri untuk kesejahteraan rakyat.
-
Berkepribadian dalam Kebudayaan→ Bangsa Indonesia harus memiliki identitas budaya yang kuat, tidak kehilangan jati diri akibat pengaruh budaya asing, serta mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa.
Tuesday, February 04, 2025
Gereja KATOLIK vs Gereja PROTESTAN
Perang antara Katolik dan Protestan terutama terjadi di Eropa sejak abad ke-16, setelah Reformasi Protestan (1517) yang dipelopori oleh Martin Luther.
LATAR BELAKANG
1. Reformasi Protestan:
Martin Luther, seorang biarawan Katolik, memprotes praktik-praktik Gereja Katolik seperti penjualan indulgensi. Ia menyerukan reformasi gereja dan menolak otoritas Paus, yang mengarah pada pembentukan gereja-gereja Protestan.
2. Perpecahan Agama:
Reformasi Luther menyebar dengan cepat di Eropa, memicu gerakan reformasi lain seperti Calvinisme dan Anabaptisme. Hal ini menyebabkan perpecahan agama yang mendalam di banyak negara.
Konflik ini melibatkan berbagai negara dan kekuatan politik, sering kali bercampur dengan kepentingan nasional dan dinasti.
Berikut adalah beberapa perang utama antara Katolik dan Protestan:
1. Perang Schmalkaldic (1546–1547)
- Konflik antara Kaisar Katolik Romawi Suci, Charles V, dengan Liga Schmalkaldic (kelompok negara Protestan Jerman).
- Kaisar Charles V menang dan mencoba memaksakan kembali Katolik, tetapi Protestan tetap bertahan.
2. Perang Agama di Prancis (1562–1598)
- Terjadi antara Huguenot (Protestan Prancis, terutama kaum Calvinis) dan Katolik Prancis.
- Salah satu insiden paling terkenal adalah Pembantaian Santo Bartolomeus (1572), di mana ribuan Protestan dibunuh di Paris.
- Berakhir dengan Edik Nantes (1598), yang memberi kebebasan beragama bagi Protestan di Prancis.
3. Perang Delapan Puluh Tahun (1568–1648)
- Perang antara Belanda Protestan yang ingin merdeka dari Spanyol Katolik.
- Dipimpin oleh William of Orange, Belanda akhirnya menang dan memperoleh kemerdekaan dalam Perjanjian Westfalen (1648).
4. Perang Tiga Puluh Tahun (1618–1648)
- Salah satu perang agama terbesar antara Protestan dan Katolik di Eropa.
- Berawal di Jerman, melibatkan banyak negara seperti Kekaisaran Romawi Suci (Katolik), Swedia (Protestan), dan Prancis (yang meskipun Katolik, mendukung Protestan demi kepentingan politik).
- Mengakibatkan kehancuran besar, terutama di Jerman.
- Berakhir dengan Perjanjian Westfalen (1648) yang mengakui keberadaan Protestan dan membatasi kekuasaan Gereja Katolik dalam politik.
Dampak dan Kesimpulan
- Pluralisme agama mulai diakui di Eropa, meskipun konflik kecil tetap terjadi.
- Kekuasaan Gereja Katolik berkurang, sementara negara-negara Protestan semakin kuat.
- Pemisahan antara gereja dan negara mulai berkembang di beberapa wilayah.
Perang ini bukan hanya soal agama, tetapi juga berkaitan dengan politik, ekonomi, dan kekuasaan kerajaan.
Sunday, February 02, 2025
Beda LUCIFER dan SATAN dan IBLIS dalam ALKITAB
Dalam Alkitab, Iblis, Satan, dan Lucifer merujuk pada entitas yang sama, tetapi istilah-istilah ini memiliki konteks yang sedikit berbeda. Mari kita bahas perbedaan tersebut secara lebih mendetail:
1. Iblis
- Iblis berasal dari kata Yunani diabolos, yang berarti "penuduh" atau "penghancur". Dalam bahasa Ibrani, kata ini setara dengan "Satan".
- Iblis digunakan untuk menggambarkan musuh Allah dan musuh umat manusia. Ia berperan sebagai penipu dan penggoda yang berusaha menjauhkan manusia dari Allah, menggoda mereka untuk berbuat dosa.
- Dalam Wahyu 12:10, Iblis disebut sebagai "penuduh saudara-saudara kita", yang terus-menerus menuduh umat Allah di hadapan Tuhan.
2. Satan
- Satan adalah kata Ibrani שָּׂטָן (Satan), yang secara harfiah berarti "musuh" atau "penentang". Dalam konteks Alkitab, Satan sering kali merujuk pada musuh utama Allah dan musuh umat manusia.
- Dalam Ayub 1:6-12, Satan muncul sebagai "penuntut" yang menguji iman Ayub. Dalam konteks ini, Satan tampaknya bertindak sebagai penguji yang diberi izin oleh Allah untuk menggoda dan menguji orang-orang benar.
- Dalam Matius 4:10, Yesus menyebut Satan sebagai yang harus dihindari ketika Satan mencobai-Nya di padang gurun.
3. Lucifer
- Lucifer berasal dari kata Ibrani הֵילֵל (Helel), yang berarti "pembawa terang" atau "bintang fajar". Kata ini merujuk pada planet Venus, yang tampak bersinar terang di langit pagi.
- Lucifer hanya muncul dalam Yesaya 14:12 dalam King James Version (KJV). Ayat ini, yang awalnya merujuk pada raja Babel yang sombong, dengan cepat diinterpretasikan oleh banyak teolog sebagai gambaran dari kejatuhan iblis atau Satan, yang sebelumnya merupakan malaikat terang yang jatuh karena pemberontakannya terhadap Allah.
- Dalam tradisi Kristen, Lucifer menjadi nama yang identik dengan iblis setelah ia jatuh dari surga akibat kesombongan dan pemberontakan terhadap Tuhan.
PERBEDAAN UTAMA
-
Iblis (dalam bahasa Yunani diabolos) dan Satan (dalam bahasa Ibrani שָּׂטָן) sering digunakan bergantian dalam Alkitab untuk merujuk pada musuh Allah dan penentang umat manusia. Keduanya mengacu pada entitas yang sama, yaitu iblis yang menggoda dan menyesatkan manusia.
-
Lucifer (dalam Yesaya 14:12) merujuk pada "bintang fajar" yang awalnya merujuk kepada raja Babel yang sombong. Namun, dalam tradisi Kristen, Lucifer diidentifikasikan sebagai iblis atau Satan yang jatuh dari surga akibat pemberontakannya. Oleh karena itu, banyak teolog yang mengaitkan Lucifer dengan Satan.
KESIMPULAN
- Iblis dan Satan merujuk pada entitas yang sama, yaitu musuh Allah yang berusaha menggoda dan menyesatkan umat manusia.
- Lucifer awalnya merujuk pada "bintang fajar" dalam Yesaya 14:12, tetapi dalam tradisi Kristen, Lucifer diidentifikasikan dengan Satan atau iblis setelah kejatuhannya dari surga akibat kesombongan dan pemberontakannya.
Buah Sulung
Konsep "buah sulung" (firstfruits) dalam konteks Kekristenan berasal dari Perjanjian Lama, khususnya dalam hukum Taurat, di mana u...
-
Tita = perintah, Waka = Jaga Titawak a = Perintah jaga. Bertolak dari perkataan ini, maka jelas dapatlah kami ceritakan sekeda...
-
Berikut adalah silsilah raja-raja Israel dan Yehuda yang tercatat dalam Alkitab. Setelah kerajaan Israel pecah menjadi dua (setelah pemerin...
-
Pertanyaan tentang mengapa orang Kristen harus pergi ke gereja adalah hal yang sering muncul dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita bertanya...