Friday, June 04, 2010

Kualitas Yang Perlu Dicari Dalam Diri Seorang Pemimpin




Kepemimpinan bukanlah monopoli bagi mereka yang "dilahirkan dengan hal itu" karena kepemimpinan dikembangkan bukan ditemukan.

Pemimpin yang benar-benar sukses adalah mereka yang mengembangkan serta memperlengkapi pemimpin-pemimpin lain di sekelilingnya.

Kunci mengelilingi diri dengan pemimpin-pemimpin lainnya adalah menemukan orang yang sebaik mungkin, kemudian memperlengkapi mereka menjadi pemimpin yang sebaik mungkin; Dengan kata lain pemimpin besar itu menghasilkan pemimpin-pemimpin lainnya.

Untuk menemukan pemimpin yang akan diperlengkapi, perlu lebih dulu mengetahui seperti apa kualitas kepemimpinan yang perlu ada dalam diri individu tersebut, yaitu :

1. Karakter

Hal pertama yang harus kita cari dalam diri pemimpin atau calon pemimpin adalah kuatnya karakter. Cacat karakter yang serius tidak bisa diabaikan. Cacat karakter bukanlah kelemahan.

Kelemahan bisa diatasi dengan pelatihan atau pengalaman, sedangkan cacat karakter tidak bisa diubah dalam semalam.

Karakter yang baik adalah: kejujuran, integritas, disiplin diri, sikap mau diajar, sikap dapat diandalkan, ketekunan, sikap mawas diri, dan etika kerja yang kuat. Kata-kata seseorang berkarakter itu cocok dengan perbuatannya. Reputasinya mantap. pembawaannya terus terang.

2. Pengaruh

Kepemimpinan adalah pengaruh.

Setiap pemimpin mempunyai dua karakteristik: (A) ia mempunyai tujuan; dan (B) ia mampu meyakinkan sesamanya untuk ikut serta dengannya.

3. Sikap Positif

Sikap positif adalah salah satu aset paling berharga yang bisa dipunyai seseorang dalam kehidupannya.

Individu yang sikapnya membuatnya mendekati kehidupan dari perspektif yang sepenuhnya positif adalah seseorang yang boleh disebut orang tiada batas. Dengan kata lain, ia tidak menerima keterbatasan-keterbatasan hidup yang normal seperti layaknya kebanyakan orang sehingga ia mampu menuju tempat-tempat yang tidak sanggup dikerjakan yang lain, mengerjakan hal-hal yang tidak sanggup dikerjakan yang lain.

4. Keterampilan Bergaul Yang Sangat Baik

Pemimpin tanpa keterampilan bergaul akan segera kehilangan pengikut.

Keterampilan bergaul melibatkan kepedulian yang tulus kepada sesama, kemampuan memahami sesama, dan keputusan untuk mengadakan interaksi yang positif dengan seksama. Perilaku kita terhadap sesama menentukan perilaku mereka terhadap kita .

5. Karunia-Karunia Nyata

Setiap manusia yang diciptakan Tuhan itu mempunyai karunia (bakat mentah). Salah satu tugas kita sebagai pemimpin adalah melakukan penilaian terhadap karunia-karunia tersebut ketika mempertimbangkan seseorang untuk direkrut atau diperlengkapi.

Tapi tidak cukup hanya punya karunia untuk menjadi pemimpin, tapi perlu juga disokong keterampilan yang tepat serta sikap yang tepat. Dan yang terpenting juga adanya Peluang.

Tuhan menciptakan semua orang dengan karunia alami. Tetapi Ia juga menjadikan mereka dengan dua ujung, satu untuk duduk satu untuk mikir. Sukses dalam kehidupan tergantung kepada ujung mana yang paling sering digunakan.

6. Bukti Sukses

Pemimpin yang belajar dari pengalaman, mengembangkan bukti-bukti sukses dengan berjalannnya waktu.

Ahli manajemen Robert Townsend mengatakan, "Pemimpin itu berbagai macam bentuk, ukuran, serta kondisinya. Ada yang payah dalam adminsitrasi ada yang tidak cemerlang. Tetapi ada satu petunjuk untuk mengenali mereka. Karena kebanyakan orang itu dari sananya biasa-biasa saja, pemimpin sejati bisa dikenali karena entah bagimana orang-orangnya secara konsisten menghasilkan performa unggulan". Pemimpin yang telah terbukti selalu mempunyai bukti-bukti sukses.

7. Keyakinan

Orang tidak akan mengikuti pemimpin yang tidak yakin akan dirinya sendiri.

Keyakinan adalah karakteristik sikap yang positif. Pemimpin yang baik mampu menanamkan dalam orang-orangnya keyakinan kepadanya. Pemimpin yang besar mampu menanamkan dalam orang-orangnya keyakinan akan diri mereka sendiri.

8. Disiplin Diri

Pemimpin besar itu selalu berdisplin diri-tanpa kecuali.

Ada dua bidang disiplin diri, pertama yaitu emosi. Pemimpin yang efektif sadar bahwa reaksi-reaksi emosional mereka adalah tanggung-jawab mereka sendiri. Kedua menyangkut waktu. Pemimpin yang efektif mendikte seberapa efektif menit-menit dalam hidup mereka dimanfaatkan.

9. Keterampilan Komunikasi Yang Efektif

Tanpa kemampuan berkomunikasi, seorang pemimpin tidak mungkin secara efektif melontarkan visinya dan memotivasi orang-orangnya untuk menindak-lanjuti visi tersebut.

10. Ketidak-Puasan Dengan Status Quo

Donna Harrison mengatakan, "Pemimpin besar itu tidak pernah puas dengan tingkat performa yang sekarang. Mereka terus berupaya meraih tingkatan prestasi yang terus lebih tinggi".

Ketidak-puasan dalam hal ini bukanlah berarti sikap negatif atau menggerutu. Melainkan ada hubungannya dengan kesediaan untuk tampil beda dan mengambil resiko. Seorang yang tidak mau mengambil resiko perubahan tidak akan bertumbuh.

Daftar Pustaka :
  • Maxwell, John C. (2004). Equipping 101.

No comments:

Perbedaan Lutheranisme - Calvinisme - Arminianisme

“For whom he did foreknow , he also did predestinate to be conformed to the image of his Son, that he might be the firstborn among many bret...